Jul 22, 2009

SETELAH PESTA USAI

Setelah pesta selesai, setelah gaun pengantin ditanggalkan, mari bergegas menyadari bahwa perkawinan adalah tugas. Perkawinan bukanlah cuma pesta, kemesraan dan cinta tapi juga cemburu, sakit hati dan pertengkaran. Karena tugas terberat perkawinan adalah mencapai seluruh kesepakatan.

Padahal berapakah jumlah kesepakatan yang harus kamu taklukkan? tak terhingga. Karena hal-hal yang telah disepakati hari ini, telah bergeser lagi di esok hari. Terang yang kamu peroleh hari ini hanya bagian kecil dari laut kegelapan yang ada di esok hari.

Kesepakatan adalah cerita yang tidak pernah selesai, lorong tanpa ujung, sumur tanpa dasar. Makin kamu telusuri, makin terasa jauhnya. Makin didekati, makin ia tak teraba.

Lorong itu begitu rumitnya, hingga cinta dan kemesraan saja 
tak sanggup mengurainya..Untuk hidup didalamnya hanya ada satu cara: menjadi manusia selengkapnya. Tapi betapa kita selalu tergoda untuk menjadi manusia yang tak lengkap, manusia yang cuma bisa menerima kegembiraan, tapi menolak kesedihan.

Manusia yang hanya mencintai kemudahan tapi menolak kesulitan Manusia yang cuma mengerti kemesraan tapi menolak pertengkaran. Padahal, ujian kelengkapan itu ada di balik rasa benci yang ternyata bisa kamu akrabi, kejengkelan yang ternyata bisa kamu sukai, kesalahan yang selalu bisa pula kamu maafkan dan tekanan yang bisa kamu lumpuhkan dengan kesabaran.

Maka, setelah pesta ini usai dan setelah gaun pengantin ini ditanggalkan, mari bergegas menyambut kenyataan, bahwa hal-hal yang tidak suka bisa datang kapan saja, pilihan yang tak pernah kamu pilih bisa nyelonong begitu saja dan hal-hal yang tidak kamu sukai bisa memaksa kamu untuk mengambilnya。 Pada akhirnya, kamu memang tidak bisa memungut cuma yang kamu suka. Begitulah hidup......... Berat, tapi apa boleh buat....

No comments:

Post a Comment

Bookmark and Share
Custom Search