Oleh : Ippho Santosa - Pembicara seminar, Produser Andalus, dan Penulis Qalbu Marketing
Sewaktu kuliah di Malaysia, saya suka sekali bermain skateboard. Padahal tidak gampang untuk menguasai papan luncur tersebut. Saya sendiri sudah berulang kali jatuh, sehingga akhirnya terkilir bahkan terluka. Karena cukup berbahaya, tidak mengherankan jika sedikit remaja yang bernyali memainkannya.
Menurut saya semasa itu, justru di situlah letak keseruannya. Semakin berbahaya, yah semakin seru! Iya 'kan? Bersama dengan teman-teman, saya pun beraksi di berbagai tempat, dari kampus, jalan raya, pusat perbelanjaan, pokoknya di mana saja. Begitu tamat kuliah, skateboard pun saya tinggalkan. Tetapi, bagi saya, ada satu hikmah yang tak terlupakan dari permainan skateboard. Apakah itu? Keberanian.
Dalam artian yang lebih jauh, keberanian di sini dapat ditafsirkan sebagai keberanian untuk mencoba, keberanian untuk mengambil resiko dan keberanian untuk menghadapi kegagalan. Dalam buku saya Marketing with Love dan Qolbu Marketing (bersama Aa Gym), inilah yang saya sebut dengan zest.
Ketika Anda dihadapkan dengan pilihan-pilihan sulit seperti merantau, menawarkan barang, meninggalkan pekerjaan, membuka usaha, mendekati lawan jenis dan situasi-situasi serupa, pastilah rasa takut mulai merasuki Anda. Kenapa? Anda terlalu kuatir dengan resiko yang akan Anda terima, katakanlah menderita kerugian materi dan menanggung malu.
Saya tantang Anda, kok tidak berpikir sebaliknya? Lupakan dulu resikonya dan coba bayangkan ganjarannya! Misalnya, jika berhasil membuka usaha, maka dua atau tiga tahun mendatang Anda akan menerima ganjarannya, baik dari segi uang, waktu luang, maupun kepribadian yang berkembang.
Pengalaman saya sendiri, semenjak menceburkan diri di medan marketing, tak terkira jumlah kegagalan yang telah saya alami. Tidak tahu mengapa, semua kegagalan itu malah membuat saya 'cinta mati' dengan medan marketing. Saya anggap tiap kegagalan itu sebagai tantangan.
Kegagalan demi kegagalan sebenarnya menyimpan hikmah-hikmah tersembunyi yang sangat berharga. Hikmah yang pertama, kegagalan merupakan proses learning bagi Anda agar perform lebih baik lagi di masa-masa mendatang. Kedua, kegagalan dapat menjadi pupuk keberanian dan pengungkit motivasi yang terbaik asalkan Anda sikapi secara positif. Ketiga, kegagalan menyadarkan bahwa manusia itu memang tidak sempurna, sehingga menjauhkan Anda dari sifat sombong dan takabur.
Ah, sudahlah! Saya tidak mau berbicara panjang-lebar lagi. Sebagai penutup perkenankan saya bertanya, "Sebagai pemasar, apakah Anda punya impian?" Pasti punya 'kan? Sepenuh hati saya sarankan, selagi impian Anda itu positif dan selagi Anda masih punya kesempatan, ya sudah, lakukan saja! Mengutip slogannya Nike, "Just do it!"
Anda mau dengar pendapat seorang pembalap yang memecahkan rekor dunia di Daytona, tentang keberanian? Atau, pendapat seorang pilot yang mencatat kemenangan terbanyak atas Jerman ketika Perang Dunia I, tentang keberanian? Atau, pendapat seseorang yang selamat setelah terapung-apung selama 22 hari di Samudera Pasifik ketika Perang Dunia II, tentang keberanian? Kebetulan, ketiga-tiganya adalah orang sama. Dia adalah Eddie Rickenbacker. Dia bilang, "Sesungguhnya, keberanian itu adalah melakukan apa yang Anda takutkan."
Nah, bagaimana dengan Anda? Meskipun Anda bukan peserta Fear Factor, tetapi kali ini saya harap Anda sependapat dengan saya. Mari nyalakan nyali!
Ditulis oleh Ippho Santosa yang dikenal sebagai marketer, trainer dan penulis bestseller. Untuk konsultasi, SMS penulis 0812-704-9090.
sumber : http://www.andriewongso.com/awartikel-81-Artikel_Tetap-Fear_Factor
No comments:
Post a Comment