Sesungguhnya, setiap orang membawa identitas fisik dan psikis variatif sejak dilahirkan. Tiada seorang pun yang absolut identik dengan orang lain termasuk kembar sekali pun. Hal ini memberikan sebuah gambaran dan sinyal bahwa generalisasi tipe dan gaya seseorang dalam bertindak adalah keliru adanya. Dalam kaitan dengan tulisan ini, penulis ingin mendeskripsikan betapa tipe dan gaya setiap orang dalam berkomunikasi juga sangat beragam.
Dalam psikologi ternyata setiap orang akan bersikap secara eksklusif dan individual. Artinya, setiap orang akan berprilaku berbeda-beda sesuai dengan kepribadian yang dibangun dan dibentuk sepanjang perjalanan hidupnya. Paling tidak ada empat kepribadian yang berhasil diidentifikasi oleh Hippocrates dan kemudian disempurnakan oleh Galen pada abad ke empat sebelum masehi, yaitu: Sanguinis, Melankolis, Koleris dan Plegmatis. Tipe dan gaya komunikasi seorang sanguinis tercermin dari ramai dan hangatnya pembicaraan yang dilakukan.
Orang dengan tipe ini sangat hobi bicara dan menyukai hal-hal yang bersifat makro, futuristik dan persahabatan. Jangan heran, jika tipe ini suka menghindari rincian dan perhitungan untung-rugi. Buat ia, kehangatan persahabatan dalam canda ria adalah peraih impian aset masa depan. Jika berkomunikasi dengan mereka, siapkanlah materi global, canda dan tawa disertai dengan kehangatan diri.
Seorang melankolis seolah-olah merupakan kebalikan dari seorang sanguinis.
Ia cenderung pendiam, analitis, berpikir mikro, historis dan kaku. Buat ia, hidup adalah sederetan fakta dan data yang seharusnya disajikan secara sistemik dan sistematis. Ia tidak mengumbar kata menebar kalimat seperti layaknya seorang sanguinis sejati. Jika berhadapan dengan mereka siapkanlah data dan fakta yang cukup sehingga dapat terpenuhi tuntutan informasi komprehensif mereka. Orang koleris, lain lagi. Orang ini tegas, sistemik dan sistematis. Topik-topik terkait dengan perencanaan, struktur dan masa depan akan menjadi menu favorit utamanya. Ia menyukai ketegasan dan kedisiplinan yang tinggi dari orang-orang di sekitarnya. Ia rela hidup sendiri asalkan prinsip hidup terealisasi. Menghadapi orang demikian, sebaiknya siapkan sistematika bicara (awal, tengah, akhir) yang baik. Tegas dan lugas harus menjadi pertimbangan utama.
Orang plegmatis adalah contoh orang 'cuek sejati' yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Ia cuek namun tenang dan damai. Agak lamban. Jika berkomunikasi ia cenderung mencari jalan 'tengah' (damai). Ia tidak suka konfrontasi. Ia mengutamakan prinsip hidup bersabahat secara baik. Ia akan selalu datang menjadi juru damai dalam sebuah pertengkaran. Menghadapi orang plegmatis, diperlukan kesabaran dan pengertian yang lebih dalam dibandingkan dengan tiga tipe lainnya. Sediakan rentang waktu dan hati yang lapang dalam menghadapinya. Jika berjanji, ikatlah ia dengan ketegasan repetitif agar ia ingat dan siap melaksanakannya. Selamat mempelajari kepribaian manusia secara cermat sehingga gaya komunikasi kita akan adaptif, konstruktif dan efektif.
SUMBER : www.andriwongso.com
No comments:
Post a Comment