Ada seorang ibu mertua, cukup bijaksana. Anak dan menantunya sesudah menikah lantas bersama-sama ke Amerika dan kuliah di sana. Suatu hari, saat ke Amerika menengok mereka, menjumpai anaknya menjadi gemuk sedangkan menantunya kurus, ia merasa kasihan dan berkata, Kenapa menjadi kurus seperti ini?
Sang menantu yang muda belia untuk sesaat tak dapat menahan diri dan berkeluh kesah kepada ibu mertuanya. Ia mengeluhkan suaminya yang pemalas dan tidak bisa melakukan pekerjaan rumah tangga. Ketika di luar mencari jalan saja, juga sering keliru. Dalam mengerjakan apapun sering tidak benar.
Sesungguhnya, di dunia ini mana ada mertua yang mau mendengar si menantu mengeluh tentang anaknya. Kebanyakan mertua akan tak tahan dan membela anak sendiri, tetapi mertua modern ini cukup pintar, sesudah mendengar keluhan sang menantu, dia hanya tersenyum dan mengucapkan sepatah kata, Tetapi ada suatu hal yang ia kerjakan dengan benar.
Apakah itu?Yakni ia telah mempersuntingmu. Setelah mendengar itu, menantunya bungkam seribu bahasa. Ada seorang suami, juga cukup bijak. Dalam bekerja ia sangat giat, sesudah menikah karena bagian personalia kantor hampir lumpuh, karyawan lama mengundurkan diri belum ada yang menggantikan, membuat pekerjaannya semakin hari semakin berat saja, setiap hari selalu bekerja lembur.
Sang istri yang pengantin baru mengetahui suaminya begitu rajin, tetapi tak dapat dihindari hatinya selalu mengeluh, Betulkah ada begitu banyak tugas yang dikerjakan? Selalu saja larut malam baru pulang, sesudah pulang masih nongkrong di depan monitor komputer mengadakan konferensi jarak jauh? Hidup seperti ini, tidak ada kualitas sedikit pun.
Suatu hari, si suami mestinya akan pergi makan malam bersamanya, tetapi karena harus lembur maka tidak jadi. Si isteri sendirian dan merasa jengkel di rumah, di saat sang suami datang dan membuka pintu, tak terbendung langsung menghujani dengan omelan, Hari ini kalau tidak lembur, apakah perusahaan bisa bangkrut? Untuk apa membuat diri sendiri begitu lelah, tak bisakah bicara dengan atasan bahwa kamu tidak bisa lembur setiap hari?
Umumnya suami, tidak akan bisa menahan omelan istri saat dirinya sendiri lelah tak karuan. Tetapi ia yang loyo karena kecapekan malah berkata dengan lembut kepada istrinya, Tahukah kamu, sewaktu saya kerja lembur, memikirkanmu adalah hiburanku satu-satunya, maka tak lagi merasa capek.
Mendengarnya, sang istri tertawa bagaikan bunga persik tertiup angin sepoi, tidak lagi mempermasalahkan makan malam bersama yang batal. Ilmu humor yang unggul, adalah tatkala orang normal sedang ingin marah, masih mampu mengalihkan suasana, dengan mudahnya mematikan sumbu dinamit yang sudah menyala. Di dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal-hal kecil yang bisa saja saling menimbulkan konflik dan ketidakakuran. Kita bisa coba mempelajari dan mempraktekkan seni berbicara seperti contoh diatas. Itu adalah semacam kungfu canggih dalam menjadi orang.
No comments:
Post a Comment