Segala urusan yang berada di dalam dunia
ini, selalu mengikuti suatu prinsip alam semesta, yakni "untuk mendapatkan
Anda harus kehilangan". Cinta bisa memberi Anda kebahagiaan, tapi
bersamaan itu cinta juga memberi kesengsaraan kepada Anda. Kekayaan bisa
memberi Anda kenikmatan, tapi juga membawakan kerisauan. Keberhasilan membuat
Anda senang, tetapi setelah mengalami kegagalan akan berubah menjadi suatu
penderitaan yang begitu kuat hingga tak tertahankan.
Jika Anda mendambakan sesuatu benda, dan
telah mendapatkannya, hal itu merupakan semacam kegembiraan. Namun sebaliknya,
ketika Anda kehilangan juga bisa merasakan penderitaan yang setimpal. Ketika
mendapatkan kegembiraan 80%, maka ketika kehilangan Anda juga mengalami
penderitaan 80%, jumlah totalnya kurang lebih adalah sama.
Ada
orang yang mendapatkan kekayaan, tetapi dia mungkin kehilangan kesehatan, rumah
tangga atau cinta kasih. Dan ada pula orang yang dalam karier dia kurang
berhasil, tetapi dalam kualitas hidup, kesehatan tubuh atau kebebasan waktu
mendapatkan keleluasaan yang lebih banyak. Ada banyak hal yang kelihatannya tidak adil,
tapi jika Anda pikir dengan lebih teliti dan seksama, maka sebenarnya semua itu
adil.
Ada
orang yang beranggapan orang kaya lebih bahagia, persepsi ini salah.
Kebahagiaan bisa didapatkan oleh orang miskin dengan menggunakan uang beberapa
ratus rupiah saja. Apabila mesti menunggu dia hingga berduit, mungkin harus
menggunakan uang beberapa puluh ribu bahkan beberapa ratus ribu rupiah baru
bisa mendapatkan kebahagiaan yang setara.
Ketika cita rasa Anda makin berat,
benda-benda itu semakin kurang dalam mulut perasa Anda. Ketika uang Anda makin
banyak, nilai dari uang itu semakin kecil. Ketika perut Anda sangat lapar
sekali, memberi Anda sebuah mantou (roti kukus tanpa isi) pasti Anda merasakan
sangat nikmat, tapi ketika Anda sudah menghabiskan lima mantou, Anda pasti bisa
merasakan makanan itu tidak ada rasanya.
Orang yang memiliki uang terlalu banyak
takut dicuri dan takut dirampok. Rumah (tempat tinggal) yang terlalu besar,
takut tidak sang-gup untuk membersihkan. Makan terlalu banyak takut gemuk,
makan terlalu enak takut mati. Anda boleh mengamati, orang kaya sekarang
mengonsumsi apa saja. Mulai makan sayuran, buah-buahan, ketela, akar-akaran,
kacang-kacangan, minum alang-alang dan sari gandum, akan tetapi jika kita
telusuri lebih lanjut sebenarnya makanan dan mi-numan ini dulu adalah makanan
orang-orang miskin atau makanan yang diberikan pada hewan.
Hal ini membuat saya teringat akan sebuah
cerita. Ada
seekor rubah, melihat di dalam pagar tumbuh sebatang pohon anggur,
dahan-dahannya ditumbuhi buah-buah anggur yang sangat menggiurkan, melihat ini
rubah itu mengeluarkan air liur, lalu dia mencari jalan untuk masuk ke dalam.
Akhirnya, dia menemukan satu lubang kecil,
karena lubang itu terlalu kecil, badannya tidak cukup untuk masuk ke dalamnya.
Maka, di luar pagar itu dia (si rubah) berpuasa selama 6 hari. Setelah badannya
jadi kurus karena lapar, akhirnya dia pun bisa menerobos lubang itu untuk masuk
ke dalam, dengan bahagia dia menikmati anggur-anggur itu.
Tetapi kemudian, dia menemukan sesudah makan
anggur sampai kenyang badannya bertambah besar, sehingga tidak memungkinkan dia
menerobos lubang untuk ke luar pagar. Oleh karena itu dia lalu berpuasa lagi
selama 6 hari, badannya dikuruskan lagi baru bisa keluar dari pagar. Karena
itulah saya katakan, jumlahnya adalah sama, bukankah begitu?
Tikus adalah hewan yang tinggal di selokan.
Seekor tikus yang tinggal di pinggir sungai yang minum air sungai setiap hari,
dan seekor tikus yang minum air dari dalam selokan, tidak ada perbedaan.
Kenyataannya, dalam perut seekor tikus bisa menampung berapa banyak air? Minum
air terlalu banyak, selain akan terlalu kenyang, masih ada manfaat apa?
Walaupun kita telah memiliki seluruh dunia,
kita juga hanya bisa makan tiga kali sehari, tidur di sebuah kasur. Walaupun
Anda memiliki 100 ranjang, yang bisa Anda tiduri hanyalah satu ranjang.
Walaupun Anda memiliki 1000 pasang sepatu, yang bisa Anda gunakan hanya satu
pasang. Walaupun Anda bisa memesan 100 macam jenis makanan, tetapi berapa
banyak yang bisa Anda makan? Paling-paling hanya bisa mengisi penuh satu
lambung saja, bukankah begitu?
Manusia datang ke dunia sebenarnya hanya
untuk belajar melalui pengalaman sendiri. Kekayaan dan kedudukan dari setiap
orang ada perbedaan tinggi dan rendahnya, tapi pengalaman tentang kegembiraan
dan kebahagiaan tidak ada perbedaan tinggi dan rendah. Hanya saja kegembiraan
dari orang kaya lebih rumit, sedangkan kegembiraan dari orang miskin lebih
sederhana, hanya inilah perbedaannya. Orang yang bersamaan memiliki beberapa
pria atau wanita, tidak akan lebih bahagia dari orang sederhana yang sendiri.
Di saat Anda gembira, kesedihan pun sedang
mengintai di samping. Dan di saat Anda bersedih, kegembiraan pun akan datang
bersama dengannya. Hingga akhirnya, Anda bisa menemukan, setiap jenis sudah
dipadukan dengan baik, setiap macam kesengsaraan dan kegembiraan, setiap macam
yang Anda dapatkan dan yang kehilangan, yang baik dan yang buruk, hingga
akhirnya, Anda hitung dengan teliti, setelah dikurangi dan ditambahkan, jumlah
angkanya akan sama.
Ada
orang yang mungkin lebih awal mendapatkan, ada pula orang yang lebih lambat
untuk mendapatkan. Ada
orang yang lebih awal kehilangan, ada juga yang lebih lambat kehilangan, tetapi
jumlah totalnya akan sama saja.
Anda pernah mendapatkan berapa banyak
kegembiraan, ketika Anda kehilangan akan bisa mendapatkan berapa banyak
kesedihan pula. Kematian akan membuat setiap hal berubah menjadi adil, di dalam
kematian, tidak ada perbedaan antara orang kaya dan miskin, tidak bisa
dikatakan bahwa orang kaya matinya lebih enak, dan orang miskin matinya lebih
sengsara. Ke-matian bisa menampakkan keseluruhannya, dia selalu berupa angka
penuh yaitu sepuluh.
Ada
orang yang mendapatkan sepuluh angka penuh, saat dia meninggal, dia harus
kehilangan sepuluh angka juga, hal tersebut akan ‘sangat menyengsarakan’, hal
ini mutlak sangat adil.
Ada
orang yang mendapatkan tiga bagian, ada orang yang mendapatkan tujuh bagian.
Yang mendapatkan angka tiga, hanya dengan tiga bagian kebahagiaan, dia sudah
bisa mendapatkan tujuh bagian kegembiraan. Yang mendapatkan angka tujuh, dia
memiliki tujuh bagian kebahagiaan, tapi hanya mendapatkan tiga bagian
kegembiraan. Ada
orang yang mendapatkan lebih awal, ada orang yang mendapatkan belakangan, ada
pula orang yang sama sekali tidak mendapatkan.
Yang mendapatkan lebih awal mungkin akan
kehilangan lebih awal pula, yang mendapatkan belakangan akan kehilangan
belakangan, yang tidak mendapatkan tidak akan kehilangan. Jumlahnya adalah
sama.
Oleh karena itu, sesuatu di dalam kehidupan
ini tidak perlu terlalu diperhitungkan, tidak perlu sengaja diperhitungkan,
cukup untuk Anda hayati. Tidak perlu bergembira secara berlebihan karena telah
mendapatkan, dan sebaliknya juga tidak perlu bersedih karena telah kehilangan.
Semuanya berimbang, masing-masing punya makna ter-sendiri untuk kita petik dan
kita hayati
No comments:
Post a Comment