John D. Rockfeller, seorang yang pernah menjadi orang terkaya di Amerika dan
dunia, bisa 'memperpanjang' usianya selama 45 tahun dari sewaktu berusia 53
tahun dengan kondisi fisik yang sangat memprihatinkan (rapuh, kepala hampir
botak, punggung bongkok, mata yang kekurangan semangat hidup), sampai akhirnya
bisa meninggal di usia 98 tahun. Sepanjang hidupnya sampai berusia 53 tahun,
dia sangat kikir dan sering dilanda kecemasan mengenai harta yang sudah
dimiliki dan masih berharap bisa mendapatkan banyak harta di masa mendatang.
Suatu pagi Rockfeller ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di atas lantai
kantor oleh rekan bisnisnya. Menyadari kondisi ini terjadi karena si Kaya
merasa sedemikian cemas mendapat berita semalam bahwa kapalnya yang penuh
dengan muatan akan tetapi tanpa asuransi sedang berjuang keras melewati badai
dahsyat di lautan yang sedang diarungi, si rekan bisnis menawarkan untuk
mencoba membeli asuransi bagi muatan kapal tersebut. Melihat kesempatan untuk
tidak rugi besar karena karamnya kapal akan membuat pihak asuransilah yang harus
membayar harga muatannya, Rockfeller segera mengiyakan.
Si rekan bisnis begitu gembira setelah berhasil membeli dan menutup asuransi
seperti yang disepakati dengan John. Akan tetapi yang didapati setibanya di
kantor adalah kondisi John D. Rockfeller yang semakin sekarat di atas lantai.
Ternyata begitu dia ditinggalkan, Rockfeller menerima kabar bahwa kapal
tersebut selamat sedang dia tidak berdaya untuk mencegah temannya membeli
asuransi sehingga dia merasa begitu nelangsa karena harus kehilangan uang untuk
membeli asuransi.
Setelah kejadian tersebut, John D. Rockfeller lebih bermurah hati dan
menggunakan kekayaannya untuk lebih banyak memberi dan berbuat bagi orang lain
sehingga membawa kebahagiaan yang berujung pada 'perpanjangan'
usianya hingga mencapai sedemikian lanjut.
Pertanyaannya sudahkah kita menggunakan hal-hal baik dan kemampuan
yang kita miliki saat ini untuk sedikit memberi dan berbuat bagi orang lain
yang membutuhkan ?
Seringkali kita menikmati semua yang kita miliki untuk diri kita
sendiri tanpa mau mengingat bahwa masih banyak orang-orang yang lebih menderita
di sekitar kita dan memerlukan uluran tangan kita. Perbuatan baik kita tidak
harus yang besar dan mentereng tetapi cukup dengan kebaikan-kebaikan kecil yang
terus-menerus dilakukan. Kata pepatah 'sedikit demi sedikit lama-lama menjadi
bukit'.
Penulis : Toni Yoyo, STP, MM, MT (toni_yoyo@yahoo.com)
No comments:
Post a Comment