Ada seorang putra pengrajin keranjang di negeri Belanda, yang setelah
lulus dari sekolah menengahnya, memutuskan untuk pergi ke kota kecil terdekat,
Delft, untuk melamar pekerjaan di kantor pemerintahan daerah sebagai pengawas.
Pemuda ini bekerja dalam bidang yang sama selama lebih dari 6 tahun, tidak
pernah berniat untuk meninggalkan kota
kecil itu ataupun mencari pekerjaan lain.
Mungkin dikarenakan pekerjaannya terlihat begitu santai dan pemuda ini
masih terlalu muda, sehingga dia memiliki banyak waktu luang. Akan tetapi
pemuda ini malah memilih menghabiskan seluruh waktu luangnya untuk bekerja
keras mengasah lensa sebagai suatu hobi.
Karena kegemarannya ini, dia terus saja mengasah dan mengasah lensa
selama 6 tahun. Dia begitu asyik dengan pekerjaan ini, dan melakukannya dengan
tekun serta teliti. Lama kelamaan keahliannya dibidang ini telah melampaui para
ahli lainnya.
Pembesaran yang dihasilkan oleh lensa hasil ciptaannya melebihi buatan
para ahli lainnya. Dikarenakan pekerjaan ini pula, dia menemukan jenis dunia
baru, dunia mikroorganisme. Untuk selanjutnya, laporan hasil penelitian ini
telah menggemparkan dunia. Meskipun dia hanya mengenyam pendidikan sekolah
menengah saja, pemuda ini terpilih sebagai seorang akademisi oleh Akademi Ilmu
Pengetahuan Paris. Ratu Inggris bahkan pergi mengunjunginya di kota kecil itu.
Ini adalah sekelumit kisah Antonie van Leeuwenhoek (1632-1732),
Bapak Mikrobiologi, yang menjadi ahli terkemuka pada bidang lensa pembesar
mikroskop, juga pionir dalam bidang mikrobiologi. Ketelitiannya dalam mengasah
setiap lensa dan pengabdian seluruh hidupnya untuk mengerjakan setiap detail
yang membosankan bagi orang kebanyakan. Antonie telah menciptakan terobosan
ilmu pengetahuan dari pekerjaan detilnya dan membangun sebuah pemandangan yang
sangat luas.
Anak muda jaman sekarang seringkali resah berusaha untuk meraih
berbagai macam gelar. Mereka tidak begitu lama menekuni dan mendalami hal yang
mereka sedang lakukan, dan seringkali malah ingin mencari pekerjaan lain yang
lebih menjanjikan. Akan tetapi dapatkah selalu demikian? Setiap bunga memiliki
dunianya sendiri dan setiap butir pasir memiliki alamnya sendiri.
Lantas yang patut kita renungkan, dapatkah anda melakukan setiap
pekerjaan kecil/remeh dikerjakan dengan kesungguhan hati?
No comments:
Post a Comment