Ada sekelompok orang naik kapal
mengarungi lautan. Nasib mereka kurang beruntung menjumpai badai di tengah
laut. Kapal mereka tertelan oleh badai itu, hanya ada beberapa orang yang
menggantungkan diri pada papan kayu mengapung di atas air terdampar di suatu
pulau tanpa nama, terhindar dari malapetaka dan bisa bertahan hidup.
Oleh
karena mereka terdampar di pulau tanpa nama yang tidak berpenghuni, di mana
tidak ada kapal lain yang melewati pulau itu, maka mereka tanpa bisa berbuat
apa-apa melewatkan hari demi hari mereka di
pulau itu.
Akhirnya
mereka sepakat untuk membuat rakit sendiri berusaha meninggalkan pulau itu,
berharap mendapatkan kesempatan bertemu dengan kapal yang lewat.
Akan
tetapi sungguh malang
nasib mereka setelah mengapung di atas laut selama puluhan hari, bekal ransum
dan air mereka habis terpakai, belum juga menemui kapal yang lewat.
Di
dalam situasi yang terpaksa mereka masih harus berhenti di pulau tanpa nama
lainnya. Dengan cara beginilah selama bertahun-tahun mereka berusaha mencari
kapal atau kapal saudagar yang kebetulan lewat.
Hingga
sampai pada akhirnya sebagian besar dari mereka melupakan niatan mereka pergi
mencari pertolongan di atas lautan. Setelah mereka duduk bersama untuk
berunding, ternyata hanya tinggal dua orang saja yang masih berkeinginan
mencari kesempatan untuk hidup di atas lautan. Bahkan pada akhirnya salah satu
dari dua orang itupun juga telah melupakan niatannya, memutuskan untuk tinggal
menetap di pulau tempat mereka mendarat.
Orang
yang satu-satunya bertahan hingga terakhir ini, walaupun telah mengalami segala
kesukaran dan derita, pada akhirnya dapat bertemu dengan kapal dagang negara
lain dan mendapatkan pertolongan.
Di
dalam proses pencarian yang sangat panjang ini hanya dia seorang yang tidak
melepaskan niat, tidak berputus asa, karenanya hanya dia seorang yang bisa
lolos dari kesulitan.
Ketika
ada orang yang menanyakan kepadanya,
"Mengapa Anda tidak meninggalkan upaya itu?"
Di
luar dugaan dia menjawab, "Karena Tuhan selalu menunjukkan jalan yang
terang, sehingga membuat saya mempunyai keberanian untuk terus-menerus maju ke
depan."
Ketika
orang lain bertanya lagi, "Mengapa Anda bisa begitu yakin?"
Dia
mengatakan bahwa setiap kali berlayar dia hanya mengandalkan rakit yang sangat
rapuh, dan setiap saat akan menghadapi bahaya keselamatan jiwa, tetapi setiap
kali dia selalu bisa bertahan untuk hidup, hal ini telah membuktikan bahwa
Tuhan selalu memberikan perhatian kepada dirinya.
Mungkin
ada orang yang bisa berkata, yakin dengan Tuhan selalu memberi perhatian kepada
dirinya, mungkin ini hanyalah takhayul, tetapi kita bisa menemukan bahwa orang
tersebut mempunyai tekad hidup yang sangat teguh.
Manusia
asalkan dia mempunyai sebersit pikiran baik apapun juga, mungkin pula karena
pikiran baik ini dia bisa mendapatkan hasil di luar dugaannya semula.
Sebaliknya, jika selalu mempunyai pikiran negatif dan takut selalu berpikiran
ingin melepaskan, wajar jika dia akan kehilangan keberanian untuk tetap hidup.
Mungkin
Tuhan tidak membantu dia secara nyata, tetapi telah memberi dia pikiran untuk
tidak melepaskan begitu saja niatan yang ada, selamanya tidak akan menyerah.
No comments:
Post a Comment