Jika Anda diminta menjawab pertanyaan apa tujuan kehidupan ini? Bagaimana Anda
harus menjawab? Membeli sebuah rumah mewah beserta segala perabotnya? Mendapat
keuntungan besar kemudian melewatkan hari tua di Bermuda?
Sebenarnya dalam hati setiap orang mengetahui,
bahwa kehidupan itu bukan hanya itu saja. Menjadi manusia barulah hal yang
paling penting, mobil BMW dan sepatu bermerek hanya sebagai hiasan untuk
memperindah saja. Tetapi kadang kala, kita tidak bisa terhindar dari jalan yang
menyimpang, perhatian terpecah pada kesibukan hal lain, hati selalu memikirkan
sofa empuk dan perlengkapan hiburan terbaru.
Semua lagu dan film hampir bertema serupa,
yakni memberikan perhatian terhadap sesama. Sebenarnya harus terjadi berapa
tragedi tragis lagi, kita baru bisa menyadari hal-hal yang paling berharga di
dalam kehidupan ini? Umumnya ketika hendak menemui ajal, tidak akan mengatakan
kepada orang-orang yang mengasihinya, “Seandainya saya bisa mendapatkan
keuntungan 100 ribu lebih banyak lagi!”
Mereka umumnya akan berkata, “Jaga baik-baik
ibu dan anak-anak.” Juga tidak ada orang yang mengatakan, “Jangan lupa jaga
baik-baik mobil saya.”
Adapun pertanyaan, “Mengapa kita datang ke
dunia?” Sepertinya boleh dijawab, demi belajar untuk saling mengasihi.
Ada orang yang melakukan eksperimen di
beberapa rumah sakit besar di AS, bayi-bayi yang baru lahir dipisahkan menjadi
dua kelompok. Kelompok pertama, bayi-bayi itu digendong dan dibelai-belai
selama sepuluh menit sebanyak tiga kali sehari. Kelompok kedua, sama sekali
tidak dibelai.
Hasilnya, pada bayi kelompok pertama kecepatan
bertambah berat badan mereka dua kali lipat lebih cepat dari kelompok kedua.
Terapi semacam ini memiliki istilah kedokteran yang sangat panjang, tetapi di
sini kita hanya membutuhkan satu kata saja sudah bisa mengartikan keseluruhan
istilah kedokteran tersebut, yakni kasih. Jika tidak ada cinta kasih,
pertumbuhan bayi tidak akan tumbuh dengan baik. Tidak ada kasih, orang dewasa
juga akan merasakan kesengsaraan yang sama.
Entah ada berapa banyak pria yang berkata,
“Seumur hidup, saya hanya berharap bisa mendengar ayah berkata bangga terhadap
saya. Seumur hidup saya selalu berharap ayah bisa mengatakan bahwa dia sangat
menyayangi saya.”
Jika kita bisa menghadapi diri sendiri secara
tulus dan jujur, akan menemukan bahwa setiap hal yang kita lakukan demi
mendapatkan “kasih” yang lebih banyak. Setiap orang dijalan yang Anda jumpai,
setiap orang yang pernah datang dan masuk ke dalam kantor Anda, semua orang
mendambakan mendapatkan kasih serta dapat diterima. Namun ada sebagian orang
bahkan melakukan tindakan gila-gilaan demi mendapatkan kasih.
Mengapa harus mencemaskan hal tersebut? Agar
kehidupan ini bisa lebih berarti, lalu ingin tahu tujuan dari kehidupan ini.
Jika Anda tidak menyetujui bahwa “saling mengasihi” itu adalah tugas utama dari
kehidupan, maka Anda harus memilahkan dengan jelas hal apa yang paling penting
bagi Anda, dan pasti bisa membantu Anda.
Jika Anda setuju, maka Anda boleh menggunakan
standar ini untuk mengukur setiap hal yang Anda lakukan. “Jika saya melakukan
hal ini, apakah bisa memberikan kasih yang lebih banyak bagi kehidupan,
keluarga, teman atau tetangga saya?”
Mencintai seseorang itu bukan harus mencium
atau memeluknya setiap kali berjumpa. Cinta atau kasih itu adalah membiarkan
seseorang mengenakan pakaian yang hendak dia pakai, melewatkan kehidupan ini
sesuai dengan keinginannya, menjadi sosok yang dia kehendaki dan tidak
mengritiknya.
No comments:
Post a Comment