Beberapa tahun yang lalu ada sebuah cerita berjudul
Lie Ri Dang Tou (Matahari Bersinar Panas di Atas Kepala). Dalam cerita tersebut
di antaranya terdapat suatu adegan yang sampai hari ini sulit dilupakan.
Jalan ceritanya, ada satu keluarga dari Amerika
keturunan Afrika. Mereka baru saja mendapatkan 10 ribu dollar AS dari asuransi
jiwa ayahnya yang sudah meninggal. Sang istri, menganggap warisan tersebut
adalah suatu kesempatan yang baik, ia membayangkan sekeluarga dapat pindah
rumah dari daerah yang kumuh ke sebuah desa yang pekarangannya luas, ada taman
bunganya. Anak perempuannya yang cerdas berpikir, uang tersebut bisa digunakan
untuk mewujudkan impiannya kuliah di fakultas kedokteran.
Sementara itu, anak pertamanya mengemukakan permintaan
yang sulit ditolak. Ia meminta dengan sangat bisa memanfaatkan uang tersebut
untuk modal usaha dengan temannya. Ia meyakinkan kepada anggota keluarganya
bahwa uang itu dapat membuat dia sukses, dan kehidupan keluarganya dijamin akan
membaik. Dia berjanji asalkan dapat uang itu, ia akan mengganti penderitaan dan
kemiskinan keluarganya dalam beberapa tahun ini.
Meskipun sang ibu merasa ragu, ia terpaksa memberikan
uang kepada anaknya itu, ia beralasan bahwa anaknya ini belum pernah diberi
kesempatan untuk berusaha, sehingga dia wajar mendapatkan hak menggunakan uang
tersebut.
Tak sulit dibayangkan, "teman" anaknya
setelah mendapat uang untuk modal usaha bersama ini malah kabur. Hal itu tentu
saja membuat anak itu kecewa berat. Ia merasa ditipu oleh temannya. Ia pun
pulang ke rumah dengan membawa berita buruk, diberitahukan kepada keluarganya
bahwa cita-citanya sudah sirna, impian hidup yang indah sudah menjadi masa
lalu.
Mendengar kegetiran itu, adiknya yang perempuan dengan
bermacam kata yang tidak enak didengar, menyindir dan mengejeknya, sampai
meremehkan kakaknya. Begitu seringnya mengejek, sampai ibunya memberi
peringatan, "Aku pernah mengajarkan kamu harus menyayangi kakakmu."
Adik perempuan itu berkata: "Sayang dia? Dia sudah tidak perlu lagi
disayang".
No comments:
Post a Comment