Sep 30, 2013

BERAPA BANYAK SAMPAN KAYU YANG ANDA PANGGUL?



Ada seorang petani yang tinggal di sebuah desa dalam kota kecil di atas pegunungan, seumur hidupnya baru pertama kali meninggalkan rumah, untuk pergi ke desa lain menangani suatu urusan.
Berjalan dan terus berjalan, akhirnya dia menjumpai sebuah aliran sungai kecil yang menghalangi perjalanannya, petani ini  menjadi  sangat jengkel. Tanpa sengaja dia melihat ada sebuah pohon yang hampir tumbang.
Petani tersebut mendadak mendapatkan inspirasi, dia mengeluarkan kapak kecil yang selalu dia bawa kemana pun dia pergi, dengan cekatan dia membuat sebuah sampan kayu kecil, dan berkat sampan kayu kecil itu dia berhasil menyeberangi sungai itu.
Walaupun dia bisa mengatasi kesulitan yang berada di depan mata dengan sangat lancar sekali, namun setelah tiba di seberang sana petani tersebut malah menjadi risau lagi, di dalam hatinya muncul banyak sekali pertanyaan "bagaimana ini".
Dia berpikir: "Andaikata saya kurang beruntung dan menjumpai sebuah sungai lagi, harus bagaimana? Andaikan di sekitar sana tidak terdapat pepohonan yang bisa dibuat menjadi sampan kayu kecil, saya harus bagaimana? Andaikan kapak kecil saya ini tidak hati-hati lalu hilang, lalu saya harus bagaimana?"
Setelah dipikir dengan berbagai pertimbangan, akhirnya petani tersebut memutuskan untuk membawa pergi sampan kayu kecil ini bersamanya.  
Sampan kayu kecil ini sangat berat sekali, petani tersebut hanya berjalan untuk beberapa langkah saja nafasnya  sudah  terengah-engah. Tetapi untuk mencegah segala kemungkinan yang bisa terjadi, petani tersebut tetap melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang sangat berat, dan setiap berjalan sebentar saja dia sudah harus beristirahat.
Selama perjalanan yang ditempuh oleh petani tersebut berjalan sangat lancar, tidak pernah menjumpai aliran sungai apapun juga, tetapi karena petani tersebut memanggul sampan kayu kecil itu, maka dia telah menghabiskan waktu beberapa kali lipat lamanya baru bisa sampai ke tempat tujuannya.
Setiap orang persis seperti petani dalam kisah itu. Masing-masing juga memanggul sebuah "sampan kayu kecil". Ada sebagian orang "sampan kayu kecil"nya itu adalah harta, ada sebagian orang lagi adalah nama, ada sebagian lagi adalah keberhasilan, ada sebagian pula adalah sifat suka berlagak,  masih ada orang yang sekaligus memanggul beberapa "sampan kayu kecil", tetapi mereka masih tidak mengeluh keberatan! 
Kehidupan merupakan suatu perjalanan yang tidak mempunyai peta gambaran, selamanya kita tidak akan tahu, perjalanan hidup kita di masa depan itu adalah perjalanan yang berliku-liku, ataukah sebuah perjalanan yang datar, ataukah bisa menjumpai aliran air yang sangat deras.
Kita tidak bisa menentukan masa depan, tetapi bisa memilih untuk membuang "sampan kayu" yang berada di atas bahu kita, agar bisa maju ke depan dengan langkah yang cepat dan ringan

No comments:

Post a Comment

Bookmark and Share
Custom Search