By @SobatSUKSES On December 18, 2011 · Leave a Comment · In
Inspirational
Lelaki profesor itu bertanya pada mahasiswa-nya, “Apakah
semua yang ada adalah ciptaan Tuhan?” Seorang mahasiswa yang duduk paling
belakang spontan menjawab, “Ya, Profesor, Tuhan memang menciptakan semuanya.
Saya rasa kita semua tidak meragukan hal itu.” “ Itu benar,. Keterangan tentang
itu banyak terdapat di kitab-kitab suci,” sahut mahasiswa lainnya.
Sang Profesor hanya mengangguk. Sesaat beliau tampak setuju
dengan jawaban mahasiswanya. Namun tiba-tiba beliau bertanya lagi, “ Jika Tuhan
menciptakan segalanya, berarti Tuhan juga menciptakan Kejahatan. Sebab
kejahatan itu bukan sekedar khayalan, tapi benar-benar real. Kalian bisa
melihatnya disurat-surat kabar kriminal. Nah, jika kejahatan itu ada dan setiap
yang ada pasti ada penciptanya, maka Tuhan lah yang menciptakan kejahatan.
Kalian yang bilang sendiri tadi bahwa Tuhan menciptakan segalanya, berarti
Tuhan juga menciptakan kejahatan.”
Kedua mahasiswa yang tadi menjawab kali ini cuma bengong.
Beberapa mahasiswa lain juga kelihatan tercengang. Melihat mahasiswanya
“kalah”, profesor itu kemudian tersenyum. Kedua matanya berbinar senang. “Nah,
kini jelaslah bahwa agama hanyalah mitos. Bahkan mungkin Tuhan sendiri hanya
ada dalam bayangan kalian, bukan diatas langit sana.”
Seorang mahasiswa tiba-tiba mengacungkan tangan dan berkata,
“Profesosr , boleh saya bertanya sesuatu?” “Tentu saja”, jawab si Profesor
dengan senang. Mahasiswa itu kemudian berdiri, “Profesor, apakah dingin itu
ada?”, ujarnya. “Pertanyaan macam apa itu?tentu saja dingin itu ada. Apa selama
ini kamu tinggal di gurun pasir?” sahut Profesor yang kemudian diiringi tawa
mahasiswa lainnya. “Kenyataannya, Pak,” jawab mahasiswa tersebut, “dingin itu tidak
ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin adalah ketiadaan panas. Suhu
-460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan
tidak bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk
mendeskripsikan ketiadaan panas.”
Suara tawa mendadak hilang. Kelas hening. Sesaat kemudian
mahasiswa itu kembali berkata, “Profesor, apakah gelap itu ada?” Profesor itu
menjawab, “Tentu saja gelap itu ada.” Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda
salah. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya.
Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan
cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap
warna. Tapi anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur
dengan berapa intensitas cahaya ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia
untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”
Kelas makin hening. Sang Profesor diam-diam meringis.
Tiba-tiba mahasiswa itu bertanya lagi, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”
Dengan bimbang, profesor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah ku
katakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di
Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia.
Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.” Namun mahasiswa
itu lagi-lagi membantahnya, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Seperti dingin atau
gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan
ketiadaan kasih sayang Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan
adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang
timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.” Profesor itu terdiam. Mahasiswa itu kembali
duduk. Untuk sesaat ruang kuliah dipenuhi keheningan hingga suara profesor
memecahnya.
“Siapa nama mu, Nak?”
“Albert, Sir.
Albert Einstein……”
No comments:
Post a Comment