Beberapa tahun yang lalu, profesor Robert pernah menangani sebuah
eksperimen selama enam minggu yang diselenggarakan di Universitas Harvard,
isinya adalah membiarkan tikus melewati jalan penjebak sampai pada akhir
perjalanan mendapatkan makanan keju, obyek eksperimen adalah tiga grup murid
dan tiga grup tikus.
Profesor berkata kepada mahasiswa grup pertama, "Kalian sungguh
sangat beruntung sekali! Karena Anda sekalian akan bersama-sama dengan
sekumpulan tikus yang jenius. Sekumpulan tikus yang sangat pandai ini akan
dengan sangat cepat sekali melewati jalan penjebak sampai pada titik akhir
perjalanan untuk makan keju, kalian harus menyediakan keju yang lebih banyak
pada akhir perjalanan."
Profesor berkata kepada mahasiswa di grup kedua, "Anda sekalian
akan bersama-sama dengan sekumpulan tikus yang biasa (tidak menonjol).
Sekumpulan tikus yang tidak menonjol ini mereka akan mencari tahu untuk
sejenak, akhirnya mereka akan bisa melewati jalan penjebak dan sampai pada akhir
perjalanan memakan keju. Tetapi oleh karena kecerdasan tikus-tikus itu
biasa-biasa saja, maka harapan Anda sekalian terhadap tikus-tikus itu juga
jangan terlalu tinggi."
Profesor berkata kepada mahasiswa di grup ketiga, "Sangat menyesal
sekali, Anda sekalian akan bersama-sama dengan sekumpulan tikus-tikus yang
sangat bodoh. Sekumpulan tikus yang bodoh ini manifestasinya akan sangat kurang
sekali, mereka sama sekali tidak bisa melewati jalan penjebak dan sampai pada
titik akhir perjalanan, maka dari itu Anda sekalian sama sekali tidak perlu
menyediakan keju."
Enam minggu kemudian, hasil dari eksperimen itu keluar. Tikus-tikus
pada grup pertama yang disebut sebagai tikus jenius benar-benar seperti dugaan
semula, mereka dengan cepat sekali melewati jalan penjebak, semua tikus bisa
sampai pada titik akhir perjalanan.
Tikus-tikus biasa pada grup kedua akhirnya juga bisa sampai pada titik
akhir perjalanan, tetapi kecepatan mereka lebih lamban, menghabiskan
waktu dua kali lipat lebih lama dari grup pertama untuk mencapai pada titik
akhir perjalanan.
Sedangkan grup tikus yang bodoh itu, hanya ada satu tikus saja yang
bisa melewati jalan penjebak dan sampai pada titik akhir perjalanan.
Para murid-murid merasa sangat puas karena hasilnya sesuai dengan apa
yang mereka harapkan. Tetapi profesor Robert malahan berkata, "Sebenarnya
sama sekali tidak ada tikus jenius dan tikus bodoh, mereka semuanya adalah
tikus-tikus biasa yang lahir bersamaan. Penyebab manifestasi dari tikus-tikus
tersebut berbeda bagaikan langit dan bumi, adalah karena Anda sekalian telah
terpengaruh oleh perkataan saya, hasil yang ditimbulkan karena sikap Anda
terhadap tikus-tikus tersebut berbeda."
Para murid itu sama sekali tidak memahami bahasa tikus, tetapi sikap
yang mereka manifestasikan terhadap tikus mempunyai pengaruh yang absolut
terhadap manifestasi dari tikus-tikus itu. Sikap benar-benar merupakan benda
yang sangat menarik atau menakjubkan, dia bisa mendatangkan kekuatan yang
menakjubkan. Anda dengan sikap apa menghadapi kehidupan Anda sendiri, maka Anda
akan bisa mendapatkan kehidupan yang sesuai dengan sikap Anda.
Jangan memandang kecil diri sendiri, karena manusia mempunyai
kemungkinan yang tidak terbatas.
No comments:
Post a Comment