Seorang nenek terpaksa harus diadili karena mencuri singkong. Sang nenek mencuri singkong karena hidupnya miskin, anaknya sakit dan cucunya kelaparan.
Di ruangan sidang, hakim Marzuki hanya bisa duduk terdiam menyimak tuntutan jaksa terhadap seorang nenek yang dituduh mencui singkong. Jaksa penuntut tak terima singkongnya telah dicuri oleh nenek itu.
Sang nenek berdalih bahwa ia terpaksa mencuri singkong karena kelaparan. Anaknya sedang sakit dan cucunya belum makan. Meskipun begitu, pihak penuntut tetap ingin melanjutkan proses hukum sebagai contoh untuk orang lain.
Sambil menghela nafas, hakim Marzuki kemudian menjatuhkan vonis kepada nenek itu. Maafkan saya, kata hakim itu sambil menatap nenek tersebut. Saya tidak bisa membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi Anda harus tetap dihukum.
Saya mendenda Anda 1 juta rupiah dan jika Anda tidak mampu membayarnya, maka Anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan Jaksa Penuntut Umum..
Nenek itu hanya tertunduk lesu, hatinya remuk mendengar putusan hakim. Namun kemudian hakim Marzuki mencopot topinya dan beliau langsung mengeluarkan uang senilai Rp 1 juta dari dompetnya, lalu memasukkannya ke dalam topi tersebut.
Sambil meneteskan air mata, sang hakim berkata kepada hadirin, “Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada setiap orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar 50 ribu rupiah, sebab tinggal di kota ini dan membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya.”
“Saudara sekalian, tolong kumpulkan dendanya dalam topi saya, lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa,” kata hakim Marzuki sambil mengetuk palunya.
Para hadirin pun memberikan uang sebesar 50 ribu, termasuk dari pihak penuntut yang tersipu malu. Nenek itu pun kemudian pergi meninggalkan ruang sidang dengan mengantongi uang senilai Rp 3,5 juta.
Peristiwa ini disebutkan sudah lama terjadi tapi tidak diketahui di mana kejadiannya. Namun kisah ini baru-baru ini viral karena luput dari perhatian pers.
Semoga kisah ini jadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu memperhatikan orang-orang di sekitar kita. Jika ada orang miskin yang sampai tidak kebeli beras, bantulah mereka karena Anda lebih mampu. Jangan biarkan mereka kelaparan karena Anda tidak tahu.
No comments:
Post a Comment