Pada jaman Samkok, daerah selatan memberi upeti seekor ayam hutan kepada Cao Cao, tetapi ayam gunung tidak bersuara juga tidak berlompatan, diam bagai sebuah patung.
Bagaimana membuatnya supaya bergerak? Cao Chong yang pandai, mempunyai suatu akal, memindahkan satu cermin besar yang dia letakkan di depan ayam yang seperti patung itu.
Ayam hutan sangat menyukai bulunya sendiri, setelah melihat bayangannya, ia mengira itu adalah ayam hutan yang lain, ia pun mulai bersuara dan berlompatan tiada henti, sampai membuat dirinya mati kecapaian.
Makna yang dapat kita petik: kita tidak boleh menjadi kagum melihat bayangan sendiri, dan menganggap diri sendiri hebat.
No comments:
Post a Comment