Berpikir kembali tentang ulang tahun yang telah lewat, saya dapat mengingatnya dengan jelas saat-saat saya tidak dapat menunggu tahun berikutnya. Horreey! Saya pikir saya sudah dapat melakukan banyak hal.
Setiap tahun sekitar awal Juli, saya mulai berkhayal bagaimana melupakan mailbox saya, hanya sekedar untuk tidak harus menghadapi kartu-kartu ulang tahun yang mengerikan itu. Dulu kartu-kartu itu nampak bernada riang, tetapi sekarang mereka nampak suram — bom itu tertera di halaman depan, bertuliskan, "Anda sedang berulang tahun!"
Atau memuat tulisan-tulisan bodoh seperti "Mendoakan semua yang terbaik di hari indahmu!" atau benar-benar sesuatu yang membuat jengkel seperti "Setahun lagi lebih tua". Yang paling tidak mengenakkan adalah mereka yang mencantumkan tahun lahirmu di sampul depan, dan di dalamnya ada sebuah daftar semua kejadian di tahun yang sama. (mereka yang dilahirkan di tahun di mana perang mulai meletus sungguh punya perasaan yang sangat tidak enak).
Kartu-kartu ultah seharusnya tidak dikirimkan pada seseorang yang berusia di atas 30 tahun. Kartu ultah akan sangat terasa menarik ketika Anda buka, dan tertulis, "Sweet 16" atau 17. Itu akan merupakan sebuah hari yang indah. Tetapi kini, itu adalah bagai sebuah tamparan di wajah. Daripada mengirim kartu ulang tahun, mungkin lebih baik dialihkan dalam bentuk semacam bingkisan terima kasih misalnya saat mengunjungi klinik.
Seorang saudara perempuan saya, tahun lalu mengirimi saya sebuah kartu yang mengatakan, "Hari ulang tahun adalah bagai komputer lama yang makin tahun makin payah kerjanya." Tanpa banyak pikir, ucapan ini segera saya masukkan ke alat penghancur kertas.
Saya ingat itu ketika menginjak usia 40 tahun, kakak perempuan saya mengirimi saya sebuah formulir untuk AARP dalam sebuah kartu. Mungkin ia telah berpikir itu sesuatu yang menyenangkan.
Saya tidak ingat apa isi seluruh teks kartu itu (ingatan Anda mulai menurun ketika menginjak usia 40-an), tetapi isinya tentang bagaimana banyak hal menjadi lebih baik seiring usia yang makin matang — seperti keju dan anggur dan rumpun bunga mawar. Saya pikir ia hanya iri karena gigi saya masih utuh.
Di Web, ada sebuah kekuatiran baru. Tiga hari setelah "hari bahagia" saya, saya mengira telah aman dan tidak ada kartu-kartu lain datang ke mailbox saya (yang masih saya miliki), saya membuka e-mail dan mendapatkan sebuah kartu ucapan selamat dari adik perempuan bungsu saya, yang berceloteh tentang tahun-tahun yang telah kami lalui dan benih-benih kebahagiaan yang telah kita tanamkan. Teringat itu membuatku menangis sepanjang pagi.
Berpikir kembali tentang ulang tahun yang telah lewat, saya dapat mengingatnya dengan jelas saat-saat saya tidak dapat menunggu tahun berikutnya. Horreey! Saya pikir saya sudah dapat melakukan banyak hal, misalnya mendapatkan SIM, memulai sebuah pekerjaan, dan boleh bergadang.
Sekarang ini saya mulai membutuhkan sopir, saya harus bekerja dan tidur saat larut malam karena tugas yang harus diselesaikan.
Anda tahu usia Anda memang bukan muda lagi. Akan menyenangkan apabila pada "hari istimewa" Anda, ada orang mengatakan kalimat seperti :
"Anda hanya akan setua yang Anda rasakan." atau
"Anda tahu apa yang mereka katakan, bertambahnya umur menjadikan kita semakin bijak." atau
"Menjadi muda bukan segalanya."
"Hidup dimulai pada usia 40!" (Atau 50 atau 60 — tergantung lawan bicara) atau
"Hey, Anda nampak begitu cakep!" (Maksud mereka untuk seusia Anda.)
Pada ulang tahun yang lalu, saya pergi ke sebuah spa yang mewah untuk oasis pribadi selama 3 hari dimana saya dimanjakan. Tetapi pada "hari bahagia" saya, pelatih pribadi saya memberi ucapan "Happy Birthday, Ms. Faiola!" Saya pikir ia kini sedang sibuk menyembuhkan matanya yang hitam (karena ia memang patut menerima pukulan saya! He he..). (Joyce L. Faiola/The Epoch Times/bdn)
Joyce Faiola adalah seorang konsultan PR industri, penulis freelance yang humoris dan tinggal di New England. E-mail-nya: JLFaiola@Juno.com
No comments:
Post a Comment