Aku teringat beberapa waktu yang lalu, ibuku
membelikan sebuah T-shirt . Aku bertanya berapa harganya. “Lebih dari seribu
dollar,” katanya.
“Apa?!! Ibu, saya dapat membeli banyak sekali
T-shirt dalam jumlah uang yang sama!” jawabku dengan perasaan hampir tak
mempercayainya.
“Tapi ini kualitasnya jauh berbeda,” sanggah
Ibu.
“Ibu, saya tidak melihat perbedaannya…”
Banyak orang membeli pakaian bermerek hanya
karena kualitas dan disainnya unik. Namun aku percaya bahwa perancang busana
akan mematok harga yang sesuai dengan hasil karyanya.
Akan tetapi banyak orang membeli busana
perancang terkenal hanya untuk mendongkrak status dan pamer kekayaan. Mereka
berpikir dengan menggunakan busana tersebut dapat mengubah dirinya menjadi
“seseorang” dan mendapat respek dari orang lain.
Mereka tidak menyadari bahwa hal itu bukan
terletak pada apa yang Anda kenakan, namun bagaimana Anda berperilaku barulah
merupakan cermin kepribadian Anda.
Aku tentu tidak mengingkari bahwa aku pernah
membayangkan bahwa ada seseorang yang mau membelikanku barang-barang bermerek.
Namun itu hanyalah impianku saja. Membayangkan diri sendiri mengenakan pakaian
Channel, sunglasses Christian Dior, sepatu Lanvin dan membawa tas Burberry.
Aku akan tampak seperti orang asing!
Aku tidak dilahirkan dengan membawa sendok
perak, aku hanyalah seorang biasa saja, seorang gadis yang bahagia dan puas
dengan dirinya sendiri.
Aku selalu berusaha mencari ide model busana dan gaya seperti apa
yang sesuai dengan kepribadianku. Atasan seharga lima puluh ribuan dan rok
seharga diatas seratus ribu sudah nampak cantik dan anggun. Keluarga dan
teman-teman seringkali memuji dengan mengatakan, “Aku suka sekali gayamu” atau
“Kamu terlihat cantik memakainya”.
Sapaan mereka tidak pernah luput mengisi
hari-hariku. Melihat selama ini mereka begitu perhatian terhadap diriku. Di
saat diriku tertimpa masalah, mereka mau mengulurkan tangan untuk membantuku,
di saat diriku terpuruk dalam krisis kepercayaan, mereka menunjukkan
kepeduliannya.
Mereka mempercayai diriku dan mau berbagi
kesulitannya denganku, mereka mengingat hari ulang tahunku dan dengan tulus
hati menyampaikan harapan terbaiknya. Aku dapat bangun pagi dan pergi ke taman
untuk berlatih kebugaran setiap harinya. Aku dapat menolong orang dengan
segenap kemampuanku. Dan aku dapat berbaring dengan nyaman di tempat tidurku
pada malam hari, hatiku penuh dengan rasa syukur dan harapan. Aku merasa begitu
puas dan bahagia, dan karena itu diriku
memancarkan kepercayaan diri dan perasaan.
(Xixi)
No comments:
Post a Comment