Dia berdiam untuk sejenak, lalu menceritakan
kisahnya:
Pada tahun dia lulus dari SMA, dia mendapatkan
sebuah pekerjaan sebagai supir taksi. Hari pertama dia bekerja, dia
mengemudikan taksinya berkeliling di empat penjuru jalanan untuk mencari
penumpang. Setengah hari hampir terlewatkan, akhirnya dia mendapatkan penumpang
yang melambaikan tangannya. Dengan sangat gembira Smith menyambut penumpang
itu.
Tak lama kemudian, penumpang itu telah diantar
sampai ke tempat tujuan oleh Smith,
dengan total ongkos 20 dollar.
Dia berkata kepada penumpang itu, “Hari ini
adalah hari pertama saya bekerja, dan Anda merupakan penumpang pertama saya.
Karena itu, saya ingin memberikan diskon ongkos perjalanan menjadi 18 dollar
saja.”
Akan tetapi penumpang itu tidak membawa uang
pecahan, semuanya lembaran ratusan dollar, lagi pula ternyata Smith juga tidak
memiliki uang pecahan untuk kembalian.
Akhirnya penumpang itu mengusulkan, “Saya
bekerja tepat di atas gedung ini, mohon Anda tunggu sebentar di sini, saya akan
pergi ke atas mengambil uang pecahan.”
Smith menengok pada perempuan setengah baya
yang berdandan moderen duduk di belakangnya ini, lalu membiarkan dia turun dari
taksi.
Setengah jam telah berlalu, bayangan wanita itu
pun tidak kelihatan. Baru saja Smith berpikir untuk turun dari mobil untuk
mencari wanita itu, akan tetapi tiba-tiba seorang polisi datang menghampiri dan
membuka sebuah surat
tilang. Polisi itu berkata, “Anda berhenti di jalan protokol, telah mengganggu
lalu lintas. Anda kena denda 100 dollar.”
Tidak disangka kali pertama menarik penumpang,
satu sen pun masih belum dapat, malah mendapat surat tilang!
Tetapi dia segera mendapat transaksi yang
kedua. Kali ini penumpangnya adalah seorang turis, yang tersesat tidak
menemukan jalan untuk pulang ke hotelnya. Smith mengetahui letak hotel itu,
hanya menyeberangi jalan ini, lalu belok pada belokan kedua. Kalau naik mobil
kira-kira 5 sampai 6 menit perjalanan sudah sampai.
Sebenarnya dia ingin menunjukkan jalan pada
turis itu, tetapi dia berpikir kembali, bahwa penumpang wanita yang tadi itu
telah menyengsarakan dirinya, mengapa dia tidak mencari keuntungan dari
penumpang ini? Oleh karena itu Smith lalu mengangkut turis tersebut keliling
memutari putaran besar baru sampai ke hotel itu, untuk ini ia telah mendapatkan
keuntungan 40 dollar.
Sejak saat itu, Smith setiap kali menarik
penumpang, selalu mengupayakan berbagai cara untuk membantai penumpangnya.
Suatu hari, dia melihat sebuah pengumuman
pencarian orang di dalam koran, dalam pengumuman itu tertera seorang wanita
bernama Nancy William yang mencari seorang supir taksi.
Setiba di kantornya, karena ada urusan penting
yang harus segera ia tangani, ia tidak bisa segera turun membayar kepada supir
taksi. Dan saat urusan sudah selesai, dia lalu turun dari kantor, tetapi sopir
taksi itu sudah pergi. Maka terpaksa ia menyerahkan 20 dollar ongkos taksi itu
kepada kantor surat
kabar tersebut, berharap agar supir taksi tanpa nama yang baik hati itu segera
mengambil uang tersebut begitu melihat pengumuman ini. Di bagian akhir kalimat
tertulis pernyataan penyesalan yang mendalam dari Nancy .
Melihat berita ini Smith menjadi tercengang,
tangannya memegang koran, mukanya menjadi merah karena malu. Dia menyimpan
koran tersebut, dan selalu dia bawa serta.
Sejak saat itu setiap kali keluar menarik
penumpang,dia selalu mengutamakan pelayanan yang istimewa kepada penumpangnya.
Dengan cepat, banyak orang mengetahui bahwa di dalam kota mereka, telah muncul seorang sopir taksi
yang baik hati.
Mereka berebut datang untuk merasakan sendiri
pelayanan yang khusus itu. Kemudian, dengan menggunakan kepercayaan dan
perlayanan yang baik dari dirinya itu, di kemudian hari Smith lalu mendirikan
perusahaan taksi miliknya sendiri, bahkan pernah menjadi orang tersukses dalam
bidang usaha yang digelutinya itu.
No comments:
Post a Comment