Saat menjelang waktu santap malam bersama
dengan kerabat, tak tertahankan saya mengomel begitu saja di depan anak
perempuan saya :
"Ah! Dia akan mengulang-ulang kata-kata
yang sama lagi, telinga saya yang mendengarkan hampir saja kapalan. Saya berani
menjamin, malam ini dia pasti akan bercerita tentang hal-hal yang sudah
kedarluarsa, seperti misalnya masalah dia telah tertipu oleh temannya uang
sejumlah beberapa puluh juta; masalah tetangga lamanya yang selalu berseteru
dengan dia; masalah teman sejawatnya yang menohoknya dari belakang, dan
lain-lain sebagainya. Walaupun masalah-masalah tersebut sudah lama, tetapi
setiap bagian kecil tidak akan terlewatkan, dia akan mengatakan berulang-ulang,
hal yang paling menyedihkan adalah, dia menggunakan ungkapan persis sama,
bahkan saya saja sudah bisa menghafalkan ungkapannya itu, sungguh sangat
menyebalkan sampai-sampai kulit kepalaku serasa terkelupas semua!"
"Malam hari ini, lebih baik saya
beritahukan kepada dia : Anda jangan buka mulut untuk berbicara, biarkan semua
ucapan saya yang mengatakan, Anda lebih baik konsentrasi pada makanan
malamnya!"
Dengan tenang anak perempuan saya memandang
diri saya dan dia berkata, "Mama, setiap kali dia akan datang, Anda selalu
mengatakan kata-kata yang sama, kata-kata yang Anda ucapkan tadi, saya sudah
mendengarkan puluhan kali!"
Mendengarkan ucapan anak perempuan saya ini,
saya menjadi tercengang. Kata-kata yang diucapkan oleh anak perempuan saya ini,
merupakan sebuah cermin. Sebuah cermin yang sangat-sangat terang!
Saya jadi tersadar, ketika hendak membuka
mulut mengritik orang lain, maka kita harus lebih dulu melihat pada diri
sendiri, mengaca kepada diri sendiri, apakah diri kita juga tidak demikian?
Saya pikir-pikir ada benarnya juga, lagian kritikan itu tidak ada manfaatnya,
hanya bisa menyakitkan orang lain dan merusak hubungan kita.
Masalah mengritik ini membuat saya teringat
akan ungkapan kata-kata biksu dalam film silat untuk berkultivasi mulut, untuk
tidak sembarangan dalam berucap, termasuk dalam mengeluarkan pendapat. Dalam
berbicara kita harus senantiasa menjaga agar ucapan kita tidak akan menyakiti
pihak lain; cermin ini, harus selalu dibawa serta.
No comments:
Post a Comment