Suatu sore ketika gerombolan kambing mulai pulang ke
peternakan kembali dan ibunya sudah memanggilnya, anak kambing tersebut tidak
memperhatikan dan memperdulikan panggilan ibunya. Dia tetap tinggal di lapangan
rumput tersebut dan mengunyah rumput-rumput yang halus disekelilingnya.
Beberapa saat kemudian ketika dia mengangkat kepalanya,
dia melihat gerombolan kambing termasuk ibunya sudah tidak ada lagi.
Sekarang dia tinggal sendirian. Matahari sudah terbenam.
Bayangan panjang mulai menutupi tanah. Angin dingin mulai datang bertiup dan
membuat suara yang menakutkan.
Anak kambing tersebut mulai gemetar karena takut dia akan
bertemu dengan serigala. Kemudian dia mulai lari sekencang-kencangnya melewati
lapangan rumput untuk pulang ke peternakan, sambil mengembik-embik memanggil
ibunya. Tetapi di tengah jalan, dekat pohon perdu, apa yang ditakutkan
benar-benar terjadi, seekor serigala telah berdiri di sana memandangnya dengan
wajah lapar.
Kambing kecil itu tahu bahwa kecil harapan untuk dia bisa
lolos dari sergapan serigala tersebut.
"Tolonglah, tuan Serigala," katanya dengan
gemetar, "Saya tahu kamu akan memakan saya. Tetapi pertama kali,
nyanyikanlah saya sebuah lagu dengan suling mu, karena saya ingin menari dan
bergembira selama saya bisa."
Serigala tersebut menyukai gagasan dari kambing kecil
tadi, bermain musik sebelum makan, jadi serigala itu mengeluarkan serulingnya
dan mulai memainkan lagu gembira dan kambing kecil itu meloncat-loncat menari
bergembira.
Sementara gerombolan kambing tadi bergerak pulang ke
peternakan, di keheningan sore yang mulai beranjak gelap, suara seruling dari
serigala sayup-sayup terdengar. Anjing-anjing gembala yang menjaga gerombolan
kambing tersebut lansung menajamkan telinganya dan mengenali lagu yang
dimainkan oleh serigala, dan dengan cepat anjing-anjing gembala tersebut lari
ke arah serigala tersebut dan menyelamatkan kambing kecil yang sedang
menari-nari.
Serigala yang hendak memakan kambing kecil tadi akhirnya
lari dikejar-kejar oleh anjing gembala, dan berpikir betapa bodohnya dia,
memainkan lagu dengan seruling untuk si kambing kecil pada saat dia seharusnya
sudah menerkamnya langsung.
pesan moral:
Jangan biarkan apapun membuat kamu berbalik melupakan
tujuan utamamu
No comments:
Post a Comment