Akhir-akhir
ini saya menghabiskan waktu beristirahat siang untuk bermain dengan seorang
teman bernama Anton. Jika tidak berlompatan naik ke atas kursi, ya bernyanyi
lagu-lagu anak-anak, kemudian menggunakan kamera HP untuk diabadikan.
Ada
seorang rekan yang merasakan bahwa permainan saya dengan Anton terlalu
kelewatan. Kepala bagian tempat saya bekerja juga mengatakan bahwa kami seperti
anak-anak.
Tampak
luar saya memang sangat berbudaya dan berbudi halus, akan tetapi jika kumpul
bersama teman-teman akrab saya bisa bersikap seperti anak kecil. Terhadap
kejenakaan saya ini, Anton dan saya mempunyai pengertian yang sama, terhadap
penolakan saya dia dapat memahaminya sedangkan terhadap perkataannya yang sinis
saya juga bisa menerimanya, mungkin ini dikarenakan usia kita berdua berdekatan
maka kami sering bermain bersama.
Teringat
suatu malam yang dingin, ketika saya mengenakan kaus kaki, mulut saya
bersenandung soundtrack lagu film kesukaan saya sewaktu kecil, ultraman, namun
dengan syair yang saya ubah sendiri, “Kaki saya sangat dingin, kaki saya sangat
dingin, saya harus memakai kaus kaki! Pakai kaus kaki, pakai kaus kaki, saya
harus memakai kaus kaki! Ha ha ha!”
Di
samping tak ada orang lain, dengan suasana hati gembira saya menyanyikan lagu
itu sambil mengenakan kaus kaki.
Saya
kira pasti ada orang lain yang merasakan saya terlalu kekanak-kanakan, tetapi
saya sendiri sering merasakan didalam berinteraksi dengan sanak keluarga,
teman, pacar atau suami, istri, semua orang harus memahami sebenarnya setiap
orang dilahirkan di dalam dunia ini sebagai individu yang indipenden. Jika
ingin mempunyai semacam hubungan erat dengan hal yang menyenangkan, maka kita
harus menjadikan diri kita sendiri sebagai individu yang bisa menikmati
kesendirian.
Baik
itu sikap kekanak-kanakan atau sikap yang menggelikan, kita harus berani
menghadapi perasaan hati kita sendiri, menanggulangi segala kesulitan dan
kegagalan dalam kehidupan ini, bahkan harus belajar bersikap senang hati
menerima segala kesengsaraan di dalam hidup, menjadi seseorang yang mempunyai
perasaan senang dan puas atas dirinya sendiri, orang yang mempunyai kebahagian
yang bertunas dalam hati dirinya sendiri.
Dengan
demikian meskipun kelak paruh dirinya alias pendamping hidupnya hadir dalam
kehidupan, juga tidak akan menganggap pendamping hidupnya itu sebagai sebuah
tongkat penyangga hidup yang tidak bisa hidup tanpa dia, lebih-lebih tidak akan
membiarkan diri kita sendiri sebagai tongkat penyangga hidup bagi dia,
melainkan bisa tumbuh bersama di dalam perjalanan hidup ini! (Jing Yun)
No comments:
Post a Comment