Pada jaman dinasti Tang, Han Yuan menghabiskan sebagian waktunya
untuk menjaga Xiangzhou. Sisa waktunya yang lain ia gunakan untuk
bersembahyang di kuil Konghucu.
Suatu malam, seorang pencuri menyelinap ke dalam kamar Han Yuan
dengan membawa sebilah senjata tajam. Ia berkata kepada Han Yuan, ”Saya tidak
mampu untuk mencukupi kehidupan saya sendiri, karena itu saya memohon Anda
untuk memberikan sebagian harta Anda.”
Han Yuan menjawab, “Barang yang ada di atas meja itu senilai 1000
Min, engkau dapat mengambil semuanya.” Pencuri itu menjawab, “Saya menginginkan
kepala Anda dan saya akan menyerahkannya kepada suku-suku yang ada di daerah
barat.” Mendengar hal ini, Han Yuan kemudian menundukkan lehernya seakan
membiarkan si
pencuri untuk memotong kepalanya. Namun, si pencuri tidak
melakukan tindakan apapun, melainkan menurunkan kepalanya dan berkata,” Saya
dengar Anda adalah orang yang bijaksana dan saya
datang kemari untuk menguji Anda. Saya akan pergi dengan membawa
barang yang ada di atas meja tersebut, namun saya harap engkau tidak akan
membocorkan kejadian malam ini kepada siapapun.” Han Yuan menjawab,”Saya
berjanji padamu. Saya tidak akan bercerita kepada siapapun tentang hal ini.”
Tak lama kemudian, si pencuri tertangkap karena tindak kejahatan
lain yang telah banyak ia lakukan. Hal ini membuat ia mendapat hukuman mati.
Sebelum dieksekusi, ia menceritakan peristiwa itu kepada orang lain. Ia
berkata, “Saya pikir, melihat kepribadian Han
Yuan, ia tidak akan membocorkan kisah itu kepada orang lain
setelah saya meninggal, karena itu saya ingin bercerita kepada kalian semua
tentang kebajikannya.”
Kisah tentang Han Yuan ini mengingatkan saya dengan Uskup Myriel
di Les Misarable (novel terkenal karya sastrawan Perancis abad ke 19, Victor
Hugo), yang telah menyentuh hati Jean Valjean. Kesamaan dari dua karakter ini
adalah keduanya mempunyai rasa belas kasih
kepada umat manusia dan rela mengorbankan nyawanya untuk
menyelamatkan hidup orang lain. Dengan rasa kemanusiaan yang amat tinggi ini,
bagaimana mungkin jiwa seseorang tidak tersentuh? Oleh karena itu, kita dapat
melihat kesamaannya dari pengakuan si pencuri sebelum ia meninggal dan
kelahiran kembali dari Jean Valjean.
No comments:
Post a Comment