Orang
pandai dan penjilat, mereka berdua sama-sama adalah produk bermerek dari pabrik
pengolahan yang disebut masyarakat. Tetapi cara pengolahannya, fungsi serta
kegunaan dari kedua orang tersebut sama sekali berbeda.
Pertumbuhan
dari orang pandai bergantung pada pembelajaran (pendidikan), bergantung pada
penempaan diri, dan bergantung pada pemikiran yang mandiri. Timbulnya penjilat
bergantung pada pemeliharaan, penjinakan, serta kepatuhan.
Oang
pandai dalam membawa diri di masyarakat hanya berprinsip pada kebenaran, tidak
melakukan hal-hal yang menipu diri sendiri dan orang lain. Sedang seorang
penjilat dalam membawa diri di masyarakat hanya berpedoman untuk selalu
memenuhi kehendak atasan, khusus mencari muka agar bapak (atasan) senang.
Tujuan
perjuangan dari orang pandai adalah mengorbankan diri demi kebenaran dan
keadilan, tidak berubah hingga akhir hayatnya. Sedang maksud operasi (aksi)
dari seorang penjilat hanyalah berjuang mati-matian demi tuannya, guna
melindungi kepentingan dirinya sendiri.
Kebijakan
dan keberanian berakal dari orang pandai bersumber dari pemahaman dia terhadap
fakta kenyataan yang ada serta kepastiannya terhadap kebenaran dan keadilan,
dia memiliki sebuah kamus hidup yang selamanya tidak akan pernah habis untuk
digali.
Keberanian
dan siasat seorang penjilat muncul dari pengamatan air muka dari tuan
(atasan)-nya serta penghafalan isyarat tangan dari atasannya, dia memiliki dua
pasang mata pencuri yang khusus mengamat-amati orang lain.
Orang
pandai merubah dirinya menjadi 'satu', karena dia ingin menunjukkan bahwa
dirinya adalah seorang manusia. Seorang penjilat merubah dirinya sendiri
menjadi 'nol', karena dia hendak bersembunyi di dalam bayangan orang yang
berkuasa.
Air
muka seorang pandai tidak akan berubah seiring dengan kesenangan dan kebencian
dari atasan. Wajah seorang penjilat akan selalu berubah seiring dengan kejayaan
dan keruntuhan dari tuannya.
Seorang
pandai akan menampakkan bakat besar dan pandangannya yang luas secara jantan
walau dalam terpaan angin dan badai. Dalam sambaran petir yang mendadak dan
kilat yang cepat seorang penjilat selalu berkelakuan sama seperti para monyet
tanpa pepohonan, menghilang dengan cepat sekali.
Mengapa
seorang yang berbakat dapat melihat dengan jelas hakekat dari sebuah
permasalahan melalui gejala yang ada? Ini karena bola matanya tidak tertutup
oleh benda asing. Mengapa seorang penjilat berusaha menutup dan memutar balik
kenyataan? Ini karena bola matanya terhubung dengan syaraf dari tuannya.
Orang
pandai menyayangi, memakai dan melindungi orang pandai, dia dengan senang hati
akan menciptakan panggung yang bisa dibuat malang melintang bagi orang yang pandai pula.
Seorang penjilat yang berhati dengki, benci serta yang hendak mencelakai orang
pandai, dia akan berani menjerumuskan orang pandai ke dalam jurang
kesengsaraan.
Orang
pandai menggunakan kecakapan dan sumbangsih kepandaiannya telah mendapatkan
pengakuan dari masyarakat. Seorang penjilat menggunakan kesetiaan dan kerja
mati-matian hanya untuk dapat merebut anugerah dari atasannya.
Orang
pandai merupakan suatu gudang pemikir bagi seorang pemimpin yang berpandangan
maju. Seorang penjilat adalah orang yang pandai mencari muka di depan para
penguasa yang otoriter.
Orang
pandai bagaikan sebuah cermin untuk mengamati perkembangan sejarah. Seorang
penjilat bagaikan ulat busuk di dalam tumpukan sampah sejarah.
Mementingkan
orang pandai, merupakan modal pemerintah suatu negara untuk mendatangkan
perdamaian dan kestabilan. Mementingkan penjilat, akan menjadi penyebab dari
keruntuhan suatu negara.
No comments:
Post a Comment