Baru-baru
ini Linda kehilangan pekerjaan. Bulan lalu perusahaan dimana dia bekerja
mengadakan perubahan struktur personel, atasannya yang baru menjabat di
posisinya itu meminta dia untuk dirumahkan, serta memberitahu dirinya,
"Dulu Yanti telah memberikan banyak informasi tentang kejelekan Anda, juga
menyebabkan Anda dirumahkan. Saya juga berencana mencarikan ganti untuk Yanti,
Anda boleh memberikan informasi tentang kekurangan dia kepada saya."
Dengan
raut wajah malu Linda bercerita, "Masih untung saya bisa menjaga moralitas
saya dengan baik, walaupun saat itu hati saya sangat emosi terhadap sejawat
saya Yanti, akan tetapi biar bagaimanapun juga saya tidak akan membicarakan
kejelekan orang lain di belakangnya. Saya pikir dengan berusaha mengerjakan
pekerjaan secara lebih baik setelah saya diaktifkan kembali untuk bekerja barulah
betul."
Semasa
dirumahkan Linda berubah menjadi sangat pendiam, ternyata dia mengalami suatu
perubahan. Hal tersebut membuat saya teringat akan pelajaran sekolah Lou Shi
Ming yang pernah saya pelajari, pelajaran itu menunjukkan suasana batin yang
extrim tinggi dari Liu Yu Xi ketika dia sedang mengalami keadaan yang sangat
sulit.
Ketika
itu karena dinasti Tang mengalami kekacauan An Shi, didalam pemerintahan
terjadi situasi perebutan kekuasaan antara golongan, serta kasim yang
memonopoli kekuasaan.
Liu
Yu Xi karena terlibat dalam gerakan reformasi dan telah menyalahi para penguasa
dalam pemerintahan, setelah gerakannya mengalami kegagalan pangkatnya
diturunkan. Di dalam masalah ini dia beberapa kali dipersulit, tempat
tinggalnya juga mengalami tiga kali pemindahan, dan luas rumah dinasnya
terus-menerus mengalami penyusutan.
Namun
Liu Yu Xi sama sekali tidak ada keluhan, walaupun dirinya mengalami serangan
dari para penguasa tetapi dia tetap memperhatikan penderitaan rakyat, dengan
tabah dan teguh.
Bai,
temannya merasa iba akan kemalangan nasib yang dia alami, tetapi dia tidak
pernah karena masalah tersebut menjadi muram, mengeluh dan menyesal, sebaliknya
dia malah menghibur temannya Bai untuk tidak merasa sedih atas kemalangan nasib
yang dia alami.
Liu
Yu Xi mengalami dua kali penurunan pangkat, dia diasingkan ke pinggir
perbatasan selama 23 tahun, tetapi di dalam kurun waktu 23 tahun yang amat
panjang itu, dia tidak menjadi putus asa dan patah semangat karena terlampau
percaya pada diri sendiri yang memiliki bakat cemerlang tidak rela mengalami
kekandasan.
Dia
malahan tetap optimis dan nyaman dalam menghadapi sesuatu yang tidak
menyenangkan. Tidak ada bunga dan tumbuh-tumbuhan yang mahal seperti dulu, yang
ada hanyalah rumput dan lumut yang biasa, tidak ada keramaian dalam lingkungan
pejabat seperti dulu, tetapi bisa merasa puas diri dalam kehambaran kecapi dan
sutra Budha.
Linda
walaupun dia tidak sampai dibuang ke perbatasan, hidup di tanah pengasingan,
tetapi dia juga pernah kehilangan pekerjaan. Masa-masa dia kehilangan pekerjaan
juga cukup lama, tetapi suasana hatinya bisa berangsur-angsur mengendap, hingga
sama sekali tidak ada dendam, yang ada hanyalah harapan kelak bisa lebih
bertanggung jawab, lebih berani menanggung beban dan risiko.
Linda
mengingat kembali proses masa sulit yang pernah dia lewati ini, dia merasa agak
malu dan mengaku bahwa dia pernah merasa sakit hati terhadap Yanti. Tetapi yang
terlihat oleh saya adalah suasana hatinya yang menuntut diri sendiri untuk
selalu berbuat lebih baik.
Menghadapi
kenyataan masyarakat yang sangat glamour, berusaha sekuat tenaga untuk bisa
menjalani hidup dengan baik bukanlah hal yang sangat mudah, lebih sulit lagi
untuk menguasai dengan baik ketika kita berada di dalam situasi buruk.
Setelah
mendengar cerita pengalaman Linda, saya juga berkata kepada diri sendiri :
Harus menggengam dengan baik pekerjaan yang kita miliki saat ini, melakukannya
dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab, sekaligus menjaga agar kita
bisa senantiasa memiliki suasana hati yang damai, tak peduli apapun yang akan
terjadi esok hari.
No comments:
Post a Comment