Sahabat resensi.net. Mungkin kita sering melihat turun
naiknya nilai saham di papan saham. Atau kita sering melihat dan mengawasi laju
pertumbuhan bisnis dan usaha yang kita jalankan. Jika turun, segera kita ambil
tindakan agar grafik kembali menanjak. Dan bila naik, kita berpikir untuk
pengembangan bisnis selanjutnya. Terkadang kita mati-matian menguras tenaga dan
pikiran untuk mengambil strategi dan menerapkannya ke dalam langkah yang
diambil.
Sahabat.. kita sering terlena dengan naik turunnya usaha,
karir maupun bisnis yang kita jalankan hingga terkadang lupa dengan saham dan
aset yang telah Allah percayakan kepada kita. Saham tersebut adalah putra-putri
kita.
Sebagian kita menganggapnya sebagai hadiah yang kita peroleh
dengan gratis. Padahal terkadang ada sebagian kita, untuk mendapatkan
kepercayaan mengasuh seorang putra, berulang kali menengadahkan tangan dan
berulang kali berdoa. Setelah diberi kepercayaan tuk mengasuh anak, doanya
menjadi hilang, pengawasan pendidikan menjadi berkurang.
Jika kita terlena dengan saham-saham dan aset-aset bisnis
dan lupa untuk mengangkat saham amanah ini, maka kita akan rugi tidak hanya
didunia, namun juga diakherat.
Segeralah kita mengangkat saham-saham ini, agar mereka
menjadi dekat dengan orang tuanya, dekat dengan akheratnya, dekat dengan
Tuhannya. Menjadi kebanggaan orang tua. Khusunya kebanggaan orang tua saat
dihari pertanggung jawaban dihadapan Allah. Karena anak kita bisa didorong
untuk masuk ke surga, namun karena anak pula kita dapat terseret ke neraka.
Sahabatku, yuk.. kita jaga putra-putri kita, dari pergaulan
yang semakin menggila. Agar kita bahagia diakhirnya..
Salam, semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment