Bagi Hendrawan,
mantan Juara Dunia Bulutangkis, jika waktu itu ia tak bertemu Andrie Wongso,
sungguh ia tak tau akan menjadi apa. Betapa tidak, pertemuannya dengan seorang
motivator itu telah mengubah perjalanan hidupnya. “Waktu itu prestasi saya
mandeg, dan saya diancam PBSI ,Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, jika
dalam tahun itu tidak berprestasi ia akan dilkeluarkan dari pelatnas” Ujarnya
ketika tampil di Kick Andy. Dan, bagi Hendrawan saat itu juga ia berniat
gantung raket alias berhenti menjadi atlet bulutangkis.Namun disaat kritis ,
pacarnya waktu itu, Sylvia yang kini menjadi istrinya menyarankan untuk bertemu
Andrie Wongso.Setelah dibujuk dan diancam akan “putus” Hendrawan akhirnya
bersedia bertemu motivator yang banyak orang menjuluki sebagai motivator nomor
satu di Indonesia. “Pak Andrie Wongso waktu itu benar-benar telah membuka jalan
pikiran saya”, kata Hendrawan serius. Dan berkat pertemuan itu, karirnya terus
menanjak dan dua kali menjadi penentu pada perebutan piala Thomas. Lebih unik
lagi pengalaman hidup yang dialami pria yang kini tinggal di Banjarmasin,
Kalimantan Selatan, Jon Kelana. Berniat meningkatkan karir yang kebetulan juga
bulutangkis ke Surabaya. Ternyata di kota pahlawan itu karirnya tidak
berkembang alias mentok. Parahnya ia malah terjerat pemakaian obat-obatan
terlarang alias narkoba. Ketika pulang ke Banjarmasin, ketergantungan terhadap
obat-obatan terutama ekstasi makin menjadi-jadi. Bahkan ia mengaku pernah
overdosis yang berakibat nyawanya hampir melayang. “Saya sudah habis-habisan
waktu itu, dan bangkrut. Semua uang yang dikumpulkan dari berbisnis bakso ludes
akibat barang jahanam itu.” Ungkap Jon Kelana getir.Di saat itulah, secara
tidak sengaja ia mendengar sekilas ceramah di radio yang menarik perhatiannya.
Ternyata ceramah yang belakangan diketahui disampaikan Andrie Wongso itu
benar-benar membekas di dalam benaknya. Dengan berbagai uapaya, ia akhirnya
bisa bertemu dengan Andrie Wongso. Dengan terus terang Jon Kelana mengungkapkan
kepada Andrie Wongso seputar ketergantungannya terhadap narkoba. Setelah
mendapat berbagai motivasi, akhirnya Jon Kelana bisa lepas dari jeratan
narkoba. Dan kini ia sukses menjadi juragan bakso yang cukup terkenal di
Banjarmasin. “Saat ini saya sudah mempunyai tujuh cabang, dalam waktu dekat
akan membuka tiga cabang lagi” ujar pria yang kini menjadi Bos alias Juragan
Bakso Solo “Mas Jon Kelana” mantap. Dua pengalaman hidup di atas merupakan
salah satu bagian tema yang disajikan Kick Andy kali ini. Kami merasa perlu
menyajikan tema seputar motivasi dan spirit bagi seseorang. Kelihatan memang
sederhana. Namun jika seseorang itu ketika tidak berdaya dan tidak mempunyai
solusi alias jalan keluar, tentu dampaknya bisa fatal seperti diungkapkan kedua
narasumber tadi. Ketidakberdayaan alias kehilangan motivasi tidak hanya dialami
oleh seorang Hendrawan dan Jon Kelana saja. Seorang pengusaha besar, Soebronto
Laras pun mengaku pernah mengalaminya. Pengalaman pahit yang dialaminya adalah
ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi pada 1997 lalu. Ketika itu rupiah
mengalami depresiasi hingga Rp 15 ribu per dolar AS. “Bayangkan hutang
perusahaan dalam hitungan hari bisa membengkak tiga hingga empat kali. Ketika
bangun pagi hutang kita sudah berlipat-lipat”.kata Bos Indomobil Group ini
ketika tampil di Kick Andy. Nah, disaat kritis itulah ia mengaku bertemu dengan
Andrie Wongso, seorang yang jago memotivasi seseorang. Melalui Andrie Wongso,
Soebronto meminta agar memotivasi karyawannya yang ada di Indomobil. Sampai
saat ini Soebronto Laras mengaku sering mengajak Andrie Wongso untuk memberikan
motivisi kepada karyawannya. Sebenarnya siapa Andrie Wongso? Mengapa dia
demikian hebat sampai bisa memotivasi seseorang mulai dari kalangan bawah
hingga atas ? Apa sebenarnya kehebatan pria yang konon sekolah dasar saja tidak
tamat?
No comments:
Post a Comment