Jun 17, 2013

PERKATAAN BIJAK MEMBERI SEMANGAT



Bob Hoover, seorang pilot kenamaan Amerika Serikat, ketangkasan akrobatiknya saat terbang di udara, dinobatkan penonton sebagai atraksi paling sempurna.

Suatu ketika selesai melakukan atraksi di Santiago, ia bersiap-siap terbang kembali ke Los Angeles. Tetapi saat pesawat yang dia kemudikan itu berjarak 90 meter lebih dari permukaan tanah, mesin baling-baling pesawatnya mendadak berhenti. Beruntung dia bereaksi sangat cepat serta memiliki teknik penerbangan yang tinggi, sehingga pada akhirnya pesawat yang diterbangkan itu bisa mendarat dengan selamat.

Segera setelah Hoover mendarat secara darurat, hal pertama yang dia lakukan adalah memeriksa pemakaian minyak pesawatnya. Tepat seperti yang dia duga sebelumnya, baling-baling pesawat yang dia kemudikan itu, telah diisi dengan minyak pesawat jet.

Hoover segera memanggil teknisi yang bertanggung jawab atas pemeliharaan pesawatnya. Teknisi muda itu sejak awal sudah merasa sangat bersalah atas kejadian tersebut, begitu berjumpa dengan Hoover, dia hanya bisa menangis karena ketakutan. Karena keteledoran dirinya hampir saja merengut tiga nyawa dalam pesawat itu.

Saat Hoover bertemu dengan teknisi itu, tidak seperti dugaan banyak orang, ia tidak marah dan naik pitam. Hoover hanya mengulurkan tangan memeluk bahu sang teknisi, dan berkata dengan penuh keyakinan, “Untuk membuktikan kehebatan Anda, besok saya ingin meminta bantuan Anda untuk melakukan pemeliharaan terhadap pesawat F-51 saya.”

Sejak saat itu, pesawat F-51 milik Hoover tidak pernah mengalami kesalahan yang serupa lagi. Teknisi muda yang semula bekerja asal-asalan itu juga berubah menjadi seorang teknisi yang bekerja dengan serius dan penuh tanggung jawab.

Orang yang berhati mulia akan mengerti secara mendalam perasaan dan isi hati dari orang yang telah berbuat kesalahan. Acapkali ketika orang lain berbuat kesalahan, dia mau mengerti maksud hati orang lain dan bisa mengekang emosi diri, diluar dugaan semua orang, dia juga bisa mengeluarkan perkataan yang menghibur, sehingga membuat keyakinan dan harga diri orang yang telah melakukan kesalahan itu pulih kembali.

Kegagalan dan keberhasilan sama-sama bagian dari kehidupan ini, sama halnya dengan gunung dan lembah sebagai bagian dari bumi kita ini. Sering ada orang yang menjadi frustasi, putus asa ketika mereka mengalami kegagalan bahkan ada orang yang menjadi pesimis dan jemu terhadap kehidupan manusia sehingga ingin mengakhiri hidupnya sendiri.

Ketika kita menemui kegagalan dan pukulan, setiap orang membutuhkan pengertian dan hiburan dari orang lain. Sedangkan pengertian dan hiburan yang tulus dari orang lain benar-benar sebagai obat yang dapat menghidupkan kembali orang yang putus harapan.

Ada seorang anggota parlemen Jepang, karena tidak berhasil meningkatkan pembangunan di bidang pertahanan negara, mengalami kekalahan telak saat mengikuti pemilihan. Setelah gagal terpilih, sudah tentu ada banyak orang yang mengatakan kata-kata yang menyatakan simpati mereka. Ada lebih banyak lagi orang yang yang membantu dia menyimpulkan kegagalan ini sebagai pengalaman, mereka umumnya membicarakan, “Jika sudah tahu ada hari ini mengapa masih dilakukan”. Ketika itu hati anggota parlemen ini resah dan kacau, dia sama sekali tidak bisa mendengarkan ocehan-ocehan yang tidak berkesudahan, yang membuat dia menjadi semakin risau dan putus asa.

Tetapi ada seseorang yang tidak dikenal dia sebelumnya, telah memberikan kesan yang tak terlupakan seumur hidupnya. Orang itu dengan sepasang mata penuh keyakinan memandang ke anggota parlemen yang gagal tersebut dan berkata, “Anda harus sabar, lihat kesempatan lain kali.” Kemudian orang tersebut membalikkan badan dan pergi.

Setelah peristiwa itu anggota parlemen ini berkata : “Saya tidak tahu mengapa, selalu merasakan bahwa ucapan yang dikatakan oleh tamu yang tidak diundang itu bagaikan seberkas sinar matahari. Orang itu nyata-nyata memberitahu saya, dia sangat yakin bahwa begitu ada kesempatan saya pasti akan dapat bangkit kembali dan bisa melakukannya dengan baik.”

Pada kesempatan lain, anggota parlemen tersebut sebagaiman yang telah diduga dia terpilih kembali. Ketika terpilih kembali dia berkata, “Pertama-tama saya akan berterima kasih kepada seorang tuan yang memandang saya dengan penuh keyakinan, serta dengan riang berkata kepada saya “masih ada lain kali”. Kata-kata semacam itu yang berefek pada diri saya, yang tidak pernah terjadi sebelumnya.”

Jika ingin benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam kepada orang yang mengalami kegagalan, serta menimbulkan pelipur yang nyata terhadap orang yang mengalami kegagalan, maka sudah pasti membutuhkan pengertian yang paling mendalam terhadap orang lain, serta simpati yang paling besar dan keyakinan yang paling teguh.

Filosof Carlyle pernah berkata, “Dalam menghadapi orang lain yang mengalami kegagalan, seorang tokoh besar acapkali akan menunjukkan kebesaran dirinya.”


No comments:

Post a Comment

Bookmark and Share
Custom Search