Sep 5, 2013

HANYA PERLU 25 SEN



Stephen Jobs menceritakan sebuah kisah, yang menjadi inspirasi bagi John Sculley untuk bergabung bersama perusahaan Apple Amerika sebagai CEO. Stephen Jobs mengisahkan tentang seorang jutawan yang sedang menikmati musim panas. Hari itu sang jutawan menghabiskan waktu berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, tiba-tiba ia dicegat oleh seseorang yang berpakaian kumuh.
Jobs menuturkan bahwa lelaki kumuh itu tampaknya tak pernah mandi selama berhari-hari. Selain mulutnya berbau alkohol, pakaiannya juga sangat kotor dan lusuh. Lelaki itu ternyata hanya meminta sesuatu kepada sang jutawan. “Tuan, beri saya uang 25 sen?” pintanya.
“Dua puluh lima sen? Kamu hanya minta 25 sen?” tanya sang jutawan berulang-ulang.
“Ya, 25 sen saja. Tidak banyak bukan?” sahut gelandangan itu tak merasa bersalah.
Sang jutawan langsung mengambil uang 25 sen. “Kehidupan hanya akan memberikan sebesar apa yang kamu minta,” seru jutawan itu sambil memberikan uang sebesar 25 sen kemudian pergi. Lelaki gelandangan itu hanya terpaku, bingung tak dapat mengartikan makna perkataan sang jutawan.

Pesan :
Sekilas tentang John Sculley, semula ia menjabat sebagai presiden direktur Pepsi Cola. Ia sudah memberikan kontribusi cukup besar dalam memajukan dan memperbesar omset perusahaan selama bekerja 5 tahun di perusahaan tersebut. Di usianya yang ke-44 tahun, ia merasa sudah mencapai tingkat kemapanan yang tinggi dan layak dipertahankan untuk seterusnya.
Tetapi sejak bertemu dengan Stephen Jobs, dirinya mulai merasa dalam posisi tidak stabil.  “Kamu ingin menggunakan sisa hidupmu berjualan minuman untuk anak-anak atau ingin mengubah seluruh dunia ini?” tanya Stephen Jobs saat itu. Apalagi setelah mendengar kisah di atas, John Sculley bertekad untuk meningkatkan kualitas hidupnya, yaitu bergabung dengan Apple pada tahun 1983.
John Sculley cukup berbakat, kiprahnya di Apple mampu membawa perusahaan tersebut mengungguli perusahaan komputer terbesar di dunia sebelumnya yaitu IBM. Berkat sentuhan tangan dingin John Sculley pula, nama Apple semakin populer di kalangan masyarakat dunia. Keberhasilan John Sculley merupakan salah satu bukti bahwa potensi manusia sangat besar untuk mencapai tingkat keberhasilan setinggi-tingginya.
Kita dapat melihat bahwa kesuksesan bukan tergantung pada apakah kita mampu atau tidak, melainkan kemauan kita untuk terus mengembangkan potensi diri. Selama kita tidak membatasi diri, maka kita akan mencapai tingkat keberhasilan yang diharapkan. Stephen Jobsmengatakan, “Jadilah ukuran kualitas. Sebagian orang tidak menggunakan kecermelangan yang diharapkan di lingkungan dimana dia berada.”

No comments:

Post a Comment

Bookmark and Share
Custom Search