Jan 27, 2017

KARMA YANG HARUS DIBAYAR

Pada suatu ketika di desa mereka terjadi air sungai meluap, perahu-perahu kecil diatas sungai karena tidak tahan terhadap gelombang besar banyak yang terbalik. Pada suatu hari, Liu Wang melihat ada seorang wanita hamil terhanyut disungai, wanita tersebut hanya tergantung pada sebuah dayung yang patah berteriak meminta tolong.
Tetapi, karena gelombang besar tidak ada seorangpun yang berani turun ke sungai menolongnya, setelah Liu Wang melihat kejadian ini berkata, “Kalian sebagai lelaki sejati, kenapa melihat orang terhanyut tidak menolongnya?”
Karena semua pada takut, dia sendiri mendayung sebuah sampan kecil, mengejar wanita yang terhanyut tersebut sampai beberapa kilo meter. Beberapa kali akibat gelombang besar perahunya hampir terbalik, akhirnya dia dapat menolong wanita tersebut. Keesokan harinya, wanita hamil ini melahirkan seorang putra.
Setelah sebulan berlalu, Liu Wang tiba-tiba sakit parah, dia berpesan kepada istrinya mempersiapkan pemakamannya. Orang-orang yang mendengar pesannya, sangat tidak mengerti, walaupun sakit tetapi dia masih bisa berjalan sendiri, kenapa harus mempersiapkan pemakaman?.
Liu Wang sambil menghela nafas berkata, “Saya pasti tidak bisa hidup lama lagi, ketika saya menyelamatkan wanita hamil tersebut, pada malam tersebut saya bermimpi saya sedang berada di akhirat,  seorang pegawai akhirat sambil membaca buku dosa berkata kepada saya, “Selama hidupmu telah melakukan berbagai dosa, seharusnya sudah meninggal pada tahun ini, kemudian lima kali reinkarnasi menjadi babi, menderita kesakitan dijagal, tetapi hari ini engkau telah menyelamatkan 2 nyawa, menciptakan pahala besar, menggantikan semua perbuatan jahat yang selama ini engkau lakukan, engkau akan meninggal sesuai dengan waktu yang ditentukan, hanya sekarang engkau tidak usah reinkarnasi menjadi babi lagi. Sekarang, waktumu sudah akan tiba, karena takut orang didunia ini tidak mengerti, kenapa setelah berbuat baik, engkau demikian cepat mati? Oleh sebab itu, kami sengaja membawamu kesini, menceritakan hal yang sebenarnya terjadi. Karma perbuatan jahatmu pada kehidupan sekarang akan dihapus semua, pada kehidupan yang akan datang saya berharap engkau akan berbuat baik.”
“Setelah saya bangun, saya tidak percaya mimpi tersebut, oleh sebab itu saya tidak menceritakan kepada yang lain. Sekarang ajal saya sudah tiba, saya tidak bisa hidup lagi, jadi saya harus menjelaskan kepada semuanya.”
Benar saja sesuai dengan ceritanya Liu Wang meninggal pada hari yang ditentukan oleh akhirat. Dapat terlihat, hukum para Dewa tertulis dengan jelas, tidak ada tawar menawar. Panjang pendeknya nyawa seseorang, tergantung kepada Yang Maha Esa. Perbuatan jahat dan baik terkadang belum mendapat karmanya, bukan tidak ada balasan karma hanya karma tersebut belum matang. 

No comments:

Post a Comment

Bookmark and Share
Custom Search