Di
sebuah desa, petani setiap hari bekerja keras menanam padi, melihat sawah yang
menghijau dan tanaman padi yang semakin hari tumbuh semakin tinggi, dan pada
saat padi mulai menguning, petani tua berbicara dengan padi yang menunduk sarat
di sawah sudah saatnya harus memanen, besok adalah hari baik untuk panen.
Dan pada malam tersebut di sawah yang sunyi, sebutir padi yang
nakal sedang berbicara dengan seekor ulat : “Abang ulat, saya tidak bisa tidur,
dapatkah engkau mendongeng sebuah cerita untuk saya.”
Ulat
menjawab : “Si nakal! Kenapa tidak bisa tidur, pasti tadi pagi bermalas-malas
di tempat tidur tidak mau bangun sampai siang hari, sehingga sekarang tidak
bisa tidur, benarkah?”
Padi
kecil berkata, :”Bukan begitu! Karena besok saya sudah harus meninggalkan
tempat ini, kelak mungkin tidak bisa bertemu dengan abang lagi, saya sangat
tidak ingin meninggalkan tempat ini…”
Ulat berkata
:”Saya katakan kepadamu, engkau telah dewasa, pasti harus ke tempat yang engkau
belum pernah pergi untuk menambah pengetahuan kamu, selain itu setiap butir
padi harus memikul misi yang sangat penting.
Si
Padi menjawab :”Abang ulat engkau mengatakan terlalu banyak, saya tidak tahu
apa maksud perkataanmu?”
Ulat
menjawab :” Saya akan memberitahukan kepadamu, kalian tidak tahu kalian
mempunyai misi yang sangat penting, yang harus kalian selesaikan, kalian harus
mencapai sasaran tersebut.”
Si
padi menjawab :”Abang ulat, yang engkau katakan sangat banyak, saya hanya
sebutir padi yang sederhana, bagaimana bisa memikul misi yang demikian besar,
selain itu kami tidak bisa berbuat apapun…?”
Ulat
berkata, :”Apakah engkau tahu? kehidupan manusia adalah yang mulia di Bumi,
kita harus memperkaya kehidupan manusia, menjadi makanan lezat sehingga turun
ke bumi untuk menjadi padi yang tumbuh tinggi, kemudian tumbuh menjadi butiran
kecil padi yang banyak guna menjadi beras dan nasi, yang bermanfaat bagi
menyediakan makanan untuk pertumbuhan manusia, itu adalah masalah yang sangat
mulia! Artinya keberadaan kita, pada kenyataannya, memberikan kondisi untuk
pertumbuhan manusia, dapat menyelesaikan misi ini adalah sebuah pahala yang
besar.”
Bulir
Padi berkata, :”Walaupun saya tahu saya hanya sebutir padi, tetapi saya tidak
tahu nasib masa depan saya? Saya akan pergi kemana? Dimana tujuan akhir saya?
Saya hanya berharap untuk memiliki masa depan yang lebih baik.”
Ulat
berkata: Jangan khawatir! Nasib kita semua telah ditakdirkan Tuhan, dan Tuhan
ada dimana-mana, seperti suara frekuensi tinggi yang manusia tidak bisa
mendengar tapi suara itu ada, seperti sinar ultraviolet yang tidak dapat
dilihat tapi sinar itu ada, meskipun kita tidak dapat melihat, tetapi Tuhan itu
nyata ada, Selama didalam hati kita mengandung kebaikan, tidak peduli di mana,
suatu hari, kita akan kembali ke dunia milik kita sendiri, karena di situlah
sumber kita, di sana adalah rumah kita yang sesungguhnya.”
No comments:
Post a Comment