Kemarin ibu memberitahu saya, bahwa Kak Mandy
akan pergi ke Amerika untuk menuntut ilmu. Mendengar berita ini, hati saya jadi
gembira tapi juga sedih.
Kak Mandy adalah teman sepermainan saya sejak
kecil, walau usianya terpaut empat tahun di atas saya, tetapi dia berperilaku
seperti seorang ibu. Saat itu asalkan dia melihat saya, dia akan menggendong
dan menyuapkan nasi kepada saya.
Dia pernah mengatakan bahwa pada kehidupan
sebelumnya dia adalah ibu saya, sedangkan ibu saya saat ini merupakan ibunya di
masa kehidupan sebelumnya. Saya tidak bisa membuktikan perkataannya, tetapi
kita saling merasakan seperti keluarga. Mungkin ini yang disebut “jodoh”
seperti yang dikatakan orang.
Di dunia ini, tak peduli manusia atau benda
apapun, selalu ada jodoh dengan kita, sedangkan jodoh itu sendiri ada waktunya,
yakni waktu dan kesempatan untuk bertemu. Begitu waktunya tiba, kesempatan itu
akan datang, begitu waktunya sudah sampai, maka jodoh itu akan pergi.
Tidak peduli dia orang yang terdekat, atau benda
yang sangat Anda senangi, semuanya akan meninggalkan Anda. Hanya saja, cepat
lambat kedatangan ataupun kepergian jodoh ini, tidak akan disesuaikan dengan
kehendak Anda, manusia hanya bisa belajar bagaimana menerima.
Dikatakan bahwa bila jodoh telah berakhir maka
jodoh itu akan pergi meninggalkan kita. Tetapi orang sering kali mengatakan,
“Gunung dan air itu bisa bertemu.” Saya sendiri juga sering berpikir, bagaimana
Gunung dan air itu bisa bertemu? Mungkinkah itu adalah kemukjizatan yang
dikatakan oleh orang?!
Jika benar-benar ada kemukjizatan, saya
berharap suatu hari nanti ibu bisa menjadi kaya. Ayah yang meninggalkan kami
karena ibu miskin, bisa kembali lagi ke sisi saya, memasakkan lauk untuk saya
dan menemani saya bermain.
Saya mencintai ayah, dia dan ibu pernah
bersama mengisi dunia saya, tetapi setelah ditinggal ayah pergi, ibu berubah
menjadi kurus dan pendiam, saya juga kehilangan keceriaan seperti di masa lalu.
Karena kini ibu seorang diri yang menanggung beban kehidupan saya, ibu sungguh
menderita.
Orang yang bisa berkomunikasi tanpa prasangka
sangat jarang. Kak Mandy seorang teman yang paling baik, saya sungguh tidak
ingin berpisah dengannya. Saya tahu
setelah dia pergi ke Amerika, kelak akan sangat sulit bagi saya untuk bisa
bertemu dengannya lagi.
Bagi orang dan benda yang selalu menjadi
pikiran saya, semoga bisa mendapatkan kesempatan untuk berjumpa kembali!
Jikalau sudah tidak berjodoh untuk bertemu kembali, semoga bisa terkenang dalam
hati untuk selama-lamanya!
Saya akan mengirimkan doa selamat dan
kerinduan saya dalam hati ini secara diam-diam. Perasaan saya terhadap mereka
tetap tidak akan berubah walau terhadang ruang dan waktu serta perubahan diri
orang itu.
Saya selamanya akan mencintai teman dan
kerabat saya. Saya juga sangat menyayangi ayah walau telah mencampakkan saya,
saya sangat berharap kelak ayah bisa kembali ke samping saya.
Sayangilah jodoh pertemuan yang ada, isilah
dengan hal-hal yang menggembirakan dan bermanfaat.
No comments:
Post a Comment