Nov 23, 2012

SENYUM PURA-PURA BIKIN PEREMPUAN TERTEKAN

Beberapa perusahaan mewajibkan karyawannya untuk tersenyum, terutama bagi yang berada di posisi front liner alias berhubungan langsung dengan klien atau pelanggan. Tujuannya tak lain untuk memberi kesan ramah dan bersahabat, sehingga klien dan pelanggan merasa nyaman.

Namun penelitian menunjukkan, senyum yang tidak berasal dari hati justru akan memicu rasa letih secara emosional. Akibatnya karyawan tersebut mudah mengalami gangguan mood atau suasana hati, lalu memutuskan untuk berhenti bekerja.

“Atasan selalu berpikir jika karyawan disuruh tersenyum maka kinerjanya akan meningkat. Padahal kenyataanya tidak selalu demikian”.

Dalam jangka pendek, senyuman memang bisa memperbaiki suasana hati bagi yang merasa kurang bersemangat. Namun dalam jangka panjang, perasaan asli tidak akan bisa dibohongi dan emosi negatif yang dipedam terlalu lama bisa meledak sewaktu-waktu.

Tersenyum adalah cara manusia mengungkapkan kebahagiaan. Namun jika dipaksakan, efeknya justru memicu rasa tertekan bagi siapapun yang melakukannya. Dibandingkan pria, wanita cenderung lebih menderita ketika harus pura-pura tersenyum.

Membandingkan senyum asli yang ia sebut dengan ‘deep acting‘ dengan senyum palsu atau ‘surface acting‘ di antara para karyawan dalam waktu 2 pekan. Hasilnya menunjukkan, karyawan yang melakukan senyum palsu cenderung lebih rentan depresi di kemudian hari.

Efek tersebut juga tampak lebih menonjol pada karwayan wanita dibandingkan pria. wanita cenderung lebih perasa sehingga butuh ruang gerak yang lebih longgar untuk mengekspresikan beragam emosi yang dirasakannya sewaktu-waktu.
Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment

Bookmark and Share
Custom Search