Jan 9, 2013

JODOH



Setiap orang mengharapkan kebahagiaan dalam percintaan, mendambakan pernikahan yang sempurna. Tetapi di dalam dunia yang bereinkarnasi, segalanya di dalam pengaturan sebab-akibat.  

Kehidupan manusia singkat dan penuh derita, sedangkan di dalam kehidupan ada banyak pasang surut dan duka nestapa, semuanya ini sebetulnya demi apakah? Jikalau kita memiliki peluang membuka pembatas ruang-waktu antara hidup dan mati, bagaikan pemirsa yang menonton segala hal mengenai "Dahulu – Saat ini – Kelak" di dalam 10 penjuru dunia, keseluruhan sebab-akibat barangkali akan terpampang dengan jelas.

Di dalam kehidupan manusia bertemu dengan banyak orang, ada perjumpaan yang sekilas, sesudahnya dengan cepat terlupakan. Sedangkan ada orang yang senantiasa berkaitan dengan diri kita, atau menjadi teman yang hambar bagaikan air tawar, atau menjadi pendamping yang kental. Ketika orang mengeluhkan perjumpaan dan perpisahan dalam kehidupan, kata-kata yang paling sering disebut ialah Takdir Pertemuan / Yuan Fen .

”Takdir Pertemuan”, kata satu ini yang hanya khusus terdapat di dalam kebudayaan Tionghoa, mengandung kedalaman yang sulit dilukiskan dengan bahasa, di dalam kelompok bahasa lainnya malah sama sekali tidak ditemukan padanan yang memadai. Pemahaman orang Tionghoa terhadap jodoh / Yuan sudah jauh-jauh hari melampaui agama dan ilmu pengetahuan, ia mengalir di dalam rasa dan reflektif hati nurani. Maka dari itu apakah sebetulnya “Yuan Fen / takdir pertemuan” itu?   

Hendak menjernihkan “Yuan Fen”, tentu tidak bisa terlepas dari reinkarnasi, tidak bisa terlepas dari sebab-akibat diantara kehidupan masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Asal Usul Jodoh/Yuan
Dibicarakan secara sempit, Yuan/  terutama menunjukkan jodoh kekerabatan, misalnya suami-istri, orang tua-anak, saudara sekandung dan lan-lain. Dibicarakan secara lebih luas, Yuan telah mencakupi seluruh manusia dan peristiwa yang dijumpai di dalam perjalanan kehidupan. 

Di dalam keseharian kita bisa menjumpai berbagai macam manusia, tak peduli diantara sahabat-handai taulan, diantara teman sekelas, diantara teman sekantor, diantara guru-murid, ada orang yang sangat bersahabat dengan kita, juga ada orang yang barangkali tidak terlalu baik dengan kita. Bisa jadi ia seseorang tak dikenal yang di dalam ketidak-sengajaan telah membantu kerunyaman Anda. Bisa jadi di suatu tempat uang kita ditipu orang. Semuanya ini, menggunakan mata bijak dari reinkarnasi, semuanya ada sebab-akibatnya.

Banyak orang mengira teori Yuan berasal dari agama Buddha, sebenarnya di tempat dimana terdapat reinkarnasi disitulah terdapat Yuan.  Konsepsi reinkarnasi sudah jauh melampaui semua lingkup keagamaan, sudah menjadi kunci bagi jawaban akhir dari makna kehidupan manusia dan balas budi serta dendam kesumat.

Dewa syair Li Bai pernah mengatakan: “Manusia hidup bagai tamu yang lewat, manusia mati bagai orang yang pulang. Satu perjalanan singkat langit dan bumi, duka bersama berdebu abadi.” Kehidupan manusia singkat dan pendek dan di dalam kehidupan ada banyak pasang surut dan duka nestapa, semuanya ini sebetulnya demi apakah? Jikalau kita memiliki peluang membuka pembatas ruang-waktu antara hidup dan mati, bagaikan pemirsa yang menonton segala hal mengenai "Dahulu – Saat ini – Kelak" di dalam 10 penjuru dunia, keseluruhan sebab-akibat barangkali akan terpampang dengan gamblang.

Di barat tidak terdapat konsepsi Yuan/jodoh, namun orang barat sudah mulai mengenal reinkarnasi, sesungguhnya juga telah mulai mengenal Yuan/jodoh. Di bawah ini kami ajak menyimak penelitian reinkarnasi terhadap pembahasan Yuan dari barat moderen.

Yuan/Jodoh di dalam Mata Peneliti Barat
Di dalam sekian banyak kepustakaan penelitian reinkarnasi, mengenai isi dari “Mengingat Kembali Kehidupan Masa Lampau”  karena banyaknya susah dihitung. Di satu sisi, ini adalah metode penelitian reinkarnasi, yang lebih banyak ialah cara yang dipergunakan untuk penyembuhan pasien.

Melalui sang pasien di dalam kondisi terhipnotis sekali lagi dibiarkan mengalami luka dan sakit pada kehidupan masa lampau dengan demikian untuk membaca sebab-akibat kehidupan masa lampau, penyakit membandel pada kehidupan masa kini kadang kala tidak diobati bisa sembuh sendiri.   

Hipnotis bukannya tidur, kondisi ini sangat menyerupai Samar-samar, diantaranya terlihat gambar, samar-samar, diantaranya terdapat benda yang dikatakan didalam kitab Dao De Jing / 道德經”, kehidupan masa lampau yang dialami oleh orang yang dites sewaktu memasuki kondisi hening, logikanya berurutan, sama sekali bukan suatu hal yang bisa dicapai melalui suatu imajinasi.

Di dalam sejumlah besar contoh kasus yang sudah dipublikasikan mengenai “Mengenang Kehidupan Masa Lampau”, gejala yang paling sering terlihat adalah seseorang yang di kehidupan lampau sebagai sahabat atau kerabat bahkan musuh, kadangkala juga muncul di kehidupan kali ini, memerankan berbagai macam lakon yang penting. Bisa dikatakan juga, jiwa terkadang terlahir kembali secara berkelompok, di dalam rentang waktu yang panjang melunasi budi-dendam masing-masing, inilah yang kita sebut sebagai jodoh / Yuan/ .

Abad ke-20 tahun 80-an, doktor Weiss, direktur fakultas psychology dari Sinai Medical Center – Miami mempunyai sebuah buku berjudul: “Cinta Sejati Singgah Selamanya”, diantaranya dikisahkan tentang sebuah contoh kasus mengenai “Pola Kejadian Zaman Kini” dari “Takdir Pertemuan”.   Seorang lelaki dan seorang wanita yang selamanya belum pernah kenal mencari doktor Weiss melakukan therapi mengenang.

Kedua orang masing-masingnya mengingat kehidupan bersama pada masa lampau yakni 2000 tahun lalu di Jerusalem, ketika itu mereka adalah sepasang ayah dan anak, si ayah mengalami siksaan pasukan Roma dan mati di pelukan putrinya.

Mereka berdua pernah bertemu satu kali di dalam klinik Weiss, namun karena etika profesi, Weiss tidak boleh saling membocorkan memori mereka. Akan tetapi setelah therapi mereka dinyatakan selesai, jemari takdir telah mengembangkan pengaturannya dengan gaib, kedua orang tersebut secara “kebetulan” bersamaan menumpang pesawat yang sama, kemudian saling berkenalan dan saling mencinta. 

Pakar lainnya bernama doktor Newton bisa mengarahkan penerima tes dalam terhipnotis memasuki kondisi hening kembali ke dunia antara sebelum terlahir kembali. Di dalam 10 tahun lebih penelitiannya berhasil mengumpulkan contoh kasus dalam jumlah besar yang pada tahun 1994 dan 2000 telah menerbitkan 2 buku masing-masing “Wisata dari jiwa” dan “Masa lalu dan Masa Mendatang dari Jiwa”. 

Newton menemukan sebuah  fenomena paling penting dalam 2 kali proses terlahir kembali yakni jiwa (atau roh) masing-masing termasuk kelompok yang berbeda, tapi orang yang termasuk satu kelompok dalam masa dan masa kehidupan senantiasa berkaitan, saling memerankan berbagai macam lakon.

Adalah kenapa orang bisa mendapati bahwa orang yang dalam lingkaran kelompoknya masing-masing diantaranya selalu saja terjadi beberapa perselisihan, kira-kira di dalam proses ini telah melunasi budi atau dendam dari kehidupan masa lampau. Yang patut disebutkan ialah para relawan dari Newton memiliki berbagai kepercayaan (termasuk yang berfaham atheis), tetapi penuturan mereka di bawah kondisi hening tentang dunia seberang kemiripannya sangat mengejutkan

No comments:

Post a Comment

Bookmark and Share
Custom Search