Konfucius berkata:Seorang pria sejati selalu
berhati-hati dalam perkataannya...
Di dalam budaya
Tiongkok kuno, ketat mematut diri dan toleran pada orang lain merupakan salah
satu prinsip seorang pria yang sejati, digunakan untuk mendisiplinkan diri
sendiri dan memperlakukan orang lain di masyarakat. Ini merupakan manifestasi
kebaikan dari seorang pria sejati. Ketat mematut diri adalah karakter yang
mulia, mencakup perilaku yang benar dan peningkatan diri. Toleran pada orang
lain berarti memiliki hati yang belas kasih dan pemaaf. Semua ini memiliki
beberapa komponen:,di antaranya adalah sebagai berikut:
Introspeksi
Ini berarti
pikiran, kata dan tindakan seseorang harus sesuai dengan standar moral.
Confucius pernah berkata, "seorang pria sejati selalu melakukan
introspeksi ke dalam dirinya sementara pria pecundang selalu menuntut orang
lain." Salah satu perbedaan penting antara pria sejati dan pria pecundang
adalah apakah ia dapat mengintrospeksi dirinya sendiri ketika masalah timbul.
Meng Zi berkata, "Jika Anda peduli pada orang lain tetapi tidak mendapat
dukungan, coba tanyakan pada diri Anda sendiri apakah perasaan belas kasih Anda
sudah cukup. Jika Anda membujuk orang lain tetapi tidak berhasil, coba tanyakan
pada diri Anda sendiri apakah Anda sudah cukup bijaksana. Jika Anda sopan
kepada orang lain, tetapi orang lain tidak memperlakukan Anda dengan cara yang
sama, cobalah tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda sudah cukup tulus.
Ketika keadaan tidak seperti yang Anda harapkan, cobalah mencari tahu dalam
diri sendiri penyebabnya, daripada menyalahkan orang lain”. Zeng Shen
berkata,"Saya introspeksi diri beberapa kali setiap harinya. Apakah saya
telah melakukan yang terbaik untuk membantu orang lain? Sudahkah saya jujur pada semua orang ?
Sudahkah saya mempelajari kembali bahan-bahan yang telah diberikan oleh guru?
Melalui introspeksi, seseorang akan lebih rasional dan benar-benar dapat
mengendalikan dirinya sendiri. Seorang pria sejati sebaiknya secara rutin
selalu introspesi dan memperbaiki diri.agar dapat membentuk karakter yang
mulia”.
Ketat Mematut Diri
Ini berarti
mengekang dan menegakkan kemampuan seseorang Confucius berkata, "Mengekang
diri sendiri dan menegakkan kembali standar etika untuk mencapai
kebajikan". Hanya dengan mengekang keinginan diri sendiri dan ucapan-ucapan
yang tidak patut serta perbuatan-perbuatan yang tidak senonoh, serta dengan
sukarela mematuhi standar moral, barulah
seseorang dapat menjadi bajik. Seseorang seharusnya “tidak melihat segala
sesuatu, mendengarkan, mengucapkan dan melakukan segala sesuatu yang tidak
selaras dengan standar etika". Confucius mengatakan bahwa dengan mematuhi
standar moral dan mengekang diri, semua orang dapat menjadi pria sejati, dan
masyarakat akan berubah menjadi baik. Meng Zi berkata, "Saya selalu
membentuk karakter yang mulia."Zeng Shen berkata,"seorang pria yang
sejati tidak akan lupa tujuannya." Semua ini menunjukkan betapa besar
tanggung jawab yang dipunyai oleh seorang pria sejati. Seseorang seharusnya
menunjukkan keyakinannya dengan sifat yang mulia. Dengan menegakkan kebajikan
dan kebenaran, seseorang tidak akan diganggu dan dipengaruhi oleh campur tangan
pihak luar di lingkungan sekitarnya.
Berhati-hati Ketika Sedang Sendirian
Ini berarti
seseorang harus ketat mematut dirinya bahkan ketika dia sendirian. Dengan cara
ini, seseorang akan teguh pada keyakinannya dan mencegah pikiran-pikiran yang
salah dan egois. Di Zhong Yong, ditulis, "Tanda seorang pria sejati adalah
ketika dia sendirian ." Dikatakan,"Ada beberapa pikiran halus dan
tersembunyi yang pernah muncul tetapi belum diwujudkan. Seseorang dapat
menyadari dirinya sendiri walaupun orang lain belum menunjukkan. Seseorang
seharusnya menjauhkan diri dari keinginan pribadinya.bahkan sejak pada tahap
awal untuk mencegahnya menjadi kuat.Berhati-hati ketika berbicara dan
bertindak, dengan begitu seseorang dapat menemukan standar moral.”Selalu
waspada ketika seseorang sendirian berarti memiliki konsistensi antara pikiran
dan tindakan.
Memaafkan
Pada masalah
hubungan manusia dalam masyarakat, Confucius menekankan kedermawanan dan
memaafkan. Ia berkata, "Seseorang seharusnya bertindak lebih banyak dan
meminta lebih sedikit dari orang lain”. "Jangan melakukan sesuatu yang dia
sendiri tidak suka kepada orang lain." Xi Zhu berkata, "Tindakan yang
terbaik dari seseorang adalah kesetiaan, dan memikirkan orang lain seolah-olah
dia adalah dirinya sendiri”. Semua itu adalah untuk mengatakan,
mempertimbangkan dan menempatkan diri sendiri di dalam sepatu orang lain.
Seoang pria sejati harus ketat mematut diri, bermurah hati dan bisa memaafkan
orang lain, harus bisa dipercaya baik
kata dan perbuatannya. Confucius pernah berkata, "Ketika Anda mengatakan
sesuatu, pastikan untuk menjaga kata-kata itu, Ketika Anda melakukan sesuatu,
pastikan semua telah dilakukan dengan baik”. Confucius juga berkata,"
Seorang pria sejati adalah yang berhati-hati dengan ucapannya, dan
memperhatikan jangan sampai mendapat malu ketika perbuatannya tidak sama dengan
apa yang telah diucapkan. "Ketika seorang pria sejati melihat seseorang lebih baik daripada
dirinya, ia akan belajar dari orang tersebut. Ketika seorang pria sejati
melihat seseorang yang tidak baik, ia akan memeriksa diri sendiri untuk
mengetahui apakah ia mempunyai permasalahan yang sama dengan orang tersebut”.
No comments:
Post a Comment