Kehidupan seorang diri justru semakin
memanjakan diri dan berkelakuan seenaknya, saya sangat menikmati perasaan ini. Setelah
mengantarkan kedua ayah dan anak itu, kembali ke rumah, saya mendapati
kesendirian saya, semacam kekhawatiran datang
menghampiri. Tak ingin membiarkan perasaan itu menenggelamkan diri
sendiri, saya pun segera berubah pikiran, bebas sudah. Dan perasaan itu pun
sirna seketika itu juga. Saya pernah berkata pada suami, “Jika bukan karena
memasak untuk kalian, mungkin saya sendiri akan mati kelaparan.”
Makna lain dari kata-kata ini adalah jika
seorang diri, maka saya akan malas sekali memasak, namun kenyataannya, jika
merasa kelaparan, toh saya juga akan menyeret diri dengan enggan menuju dapur.
Lalu membuat telur orak-arik tomat kesukaan saya, dengan ditambah sedikit
daging cincang di dalamnya.
Jika suami saya ada, ia pasti tidak akan
membiarkan saya memasukkan daging ke dalam telur, kali ini tidak ada yang
komentar lagi. Dengan puas saya menyelesaikan makan saya, dan di saat yang
bersamaan saya juga menyisakan setengah porsi makanan tadi, yang akan saya
lanjutkan untuk makan berikutnya nanti!
Dalam beberapa hari ini ketika saya seorang
diri, bukan hanya tidak ada niat untuk membiarkan diri kelaparan, bahkan
sebaliknya saya menjadi bersemangat untuk membuat makanan yang saya sukai. Di
samping cukup puas karena tidak ada yang berebut makanan dengan saya, selain
itu merasa makanan di rumah agak sedikit berlebihan, tidak bisa segera
dihabiskan, takut mubazir.
Saya adalah seorang yang super sibuk,
browsing internet, berbisnis, membaca, mengerjakan pekerjaan rumah tangga,
setiap hari tiada hentinya. Kali ini bebas sudah, telah memiliki banyak waktu
luang, akan tetapi, tetap saja tidak selesai dikerjakan.
Saya menyibak semua tirai jendela dan tidak
menutupnya kembali, bahkan di malam hari sekali pun. Saya senang di sela-sela
kesibukan kerja, sambil bekerja sambil memandang awan di ujung langit sana atau kilauan lampu
di kejauhan lewat jendela yang diperlebar itu, dan membiarkan matahari pagi
yang baru terbit membangunkan saya.
Sepertinya saya malah berganti pakaian lebih
sering, sebab kadang kala saya ingin sekali berpakaian lebih cantik sedikit. Ada kalanya saya ingin
berpakaian lebih nyaman sedikit, ada juga kalanya ingin berpakaian yang cantik
dan juga nyaman, dan di saat yang bersamaan tidak perlu khawatir akan ada orang
yang akan mengacaukan pakaian yang belum sempat saya rapikan.
Ternyata, yang tadinya mengkhawatirkan akan
bagaimana jadinya kehidupan seorang diri itu, sementara sekarang ini, saya
justru ada semacam perasaan bergaya hidup royal. Kehidupan seorang diri justru
semakin memanjakan diri dan berkelakuan seenaknya, saya sangat menikmati
perasaan ini.
No comments:
Post a Comment