Penulis
: Prof. Yohanes Surya Ph.D
Pak
Wahid Supriadi, Konsul Jenderal Indonesia di Melbourne, bercerita waktu kami
berkunjung ke Melbourne akhir september yang lalau. Pak Wahid merencanakan
diadakannya Festival Indonesia di Melbourne 14-17 September 2006. Menurut Pak
Wahid, kantor tidak bisa membiayai karena KJRI tidak lagi mendapat dana promosi
dari pusat. Mereka harus memutar otak untuk mencari dana hampir Rp. 670 juta
bagi penyelenggaraan Festival ini. Pak Wahid tidak gentar. KJRI mendirikan
Lembaga Independen Festival Indonesia Inc. dengan modal nol!
Mereka
mengirim surat ke ratusan perusahaan/institusi potensial baik di Australia
maupun di Indonesia. Surat juga disebar ke seluruh Pemda, baik Indonesia maupun
Australia, yang meminta dukungan agar Pemda dapat hadir dan membawa para
pengusaha. Namun, responnya sangat menyedihkan.
Apakah
Pak Wahid menyerah? Tidak! Pak Wahid merasa bahwa dia sudah sampai pada titik
point of no return. Dalam kondisi kritis seperti inilah terjadi mestakung
(=seMESTA menduKUNG artinya terjadi pengaturan diri dari seluruh individu dan
lingkungandisekeliling kita untuk mendukung agar kondisi kritis ini dapat
terlewati. Ini adalah konsep ilmu Fisika).
Pak
Wahid membangkitkan semangat para penyelenggara, menyusun strategi, menghubungi
semua kontak baik individu maupun lembaga-lembaga swasta dan pemerintah yang
masuk dalam mailing list KJRI, dan menjual program-program FI.
Tahu
apa yang terjadi? Terjadilah Mestakung di mana-mana. Mahasiswa-mahasiswa dan
masyarakat Indonesia di Australia menyingsingkan lengan bajunya. Mereka bekerja
bersama-sama, mengatur acara, mencari dana, mengundang orang-orang terkenal
dari Indonesia untuk acara seminar, mengundang para penari untuk menunjukkan
budaya Indonesia, dan sebagainya. Beberapa Pemda mulai menunjukkan komitmennya,
para sponsor pelan-pelan mulai menghubungi panitia, dan juga kalangan pengusaha
mulai mendaftarkan diri untuk ikut konferensi walaupun harus membayar. Bahkan
dalam minggu-minggu terakhir beberapa sponsor utama datang dan menyatakan
komitmennya untuk membantu festival tersebut.
Ribuan
orang datang ke Federal Court di Melbourne untuk menyaksikan Festival yang luar
biasa ini. Selama dua hari festival budaya, makanan, dan perdagangan dihadiri
sekitar 67 ribu orang, sementara business conference dihadiri sekitar 150
pengusaha, pejabat Pemda baik dari Indonesia maupun Australia. Luar biasa!
Selesai
acara, pemerintah kota Melbourne memberikan pujian dan meminta agar acara ini
dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahun di Melbourne. Pemerintah
Melbourne bahkan berjanji akan mendukung termasuk pendanaannya. Luar biasa!
Suatu karya yang indah terjadi ketika kita berada pada kondisi kritis.
Mau
Sukses? ciptakanlah kondisi Kritis
Ketika
kita berada pada kondisi kritis, jangan takut! Alam sudah mengatur dirinya
untuk membantu kita (Mestakung = alam semesta mendukung kita). Jadi ciptakan
terus kondisi-kondisi kritis, percayalah akan terjadi mestakung yang membantu
kita meraih sukses tersebut.
No comments:
Post a Comment