Di
sebuah situs internet diungkapkan kisah fiksi tentang seorang tentara bernama
kopral Yono. Saat itu sekitar jam 7 malam, ia duduk melamun. Pandangannya
kosong, sembari tangannya mengaduk es teh. Salah seorang temannya, sebut saja
Ricky, tiba-tiba menyambar minuman yang sedang ia aduk. Tanpa basa-basi, Ricky
langsung menenggak isi gelas itu sampai tak tersisa sedikitpun.
Sebenarnya
Ricky hanya bermaksud bercanda. Bukannya marah atau tersenyum, tetapi Yono
justru menangis meraung-raung sambil beruraian air mata. Kontan reaksi Yono
membuat Ricky panik. “Kamu nih cengeng banget sih? Katanya kamu tentara? Masa sih gara-gara
es teh, kamu nangis keras begitu,” komentar Ricky diantara perasaan
kesal dan bingung.
“Kenapa seharian ini hidupku kok apes terus?” rintih kopral Yono sambil
terus menangis.
“Kamu kenapa? Ceritakan saja, siapa tahu aku bisa
menolongmu,”
kata Ricky penuh empati pada karibnya itu.
“Tadi
pagi aku dipecat, gara-gara teledor menghilangkan senjata komandan,” kata Yono diselingi isak
tangis.
“Ah gitu aja dipikir. Body-mu kan tinggi besar kuat perkasa. Kamu pasti
masih laku jadi pengawal pribadi atau minimal jadi preman pasar,” ujar Ricky berusaha
membesarkan hati sahabatnya.
“Itu sih belum seberapa. Tadi pagi habis dipecat,
aku langsung pulang ke rumah. Tapi pas aku masuk kamar, ternyata aku memergoki
istriku selingkuh dengan teman kerjaku sendiri,” ucap kopral Yono pelan.
Air matanya terus mengucur deras. Ekspresi Yono mengisyarakan beban di hatinya
benar-benar berat.
“Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Kelakuan istrimu kan memang selalu begitu (selingkuh). Baiknya kamu cepat-cepat ceraikan dia. Masih banyak kok wanita cantik, pintar, kaya dan setia yang bersedia menjadi istrimu,” timpal Ricky memberi semangat.
“Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Kelakuan istrimu kan memang selalu begitu (selingkuh). Baiknya kamu cepat-cepat ceraikan dia. Masih banyak kok wanita cantik, pintar, kaya dan setia yang bersedia menjadi istrimu,” timpal Ricky memberi semangat.
“Itu sih belum seberapa. Aku sudah putus asa,
ingin mati saja. Makanya aku beli racun potas (racun tikus), terus aku
campurkan ke minuman es teh tadi. Eh belum sempat aku minum, sudah kamu
habiskan,” kata
kopral Yono kemudian menangis sejadi-jadinya.
“Hhaaahhh……???!!!,” desis Ricky ternganga.
Pantas saja Yono begitu terpukul.
Pesan
:
Dalam
kehidupan sehari-hari kita juga sering dihadapkan pada
persoalan-persoalan-persoalan yang sulit. Bahkan ada beberapa diantara
persoalan tersebut yang membuat kita hampir putus asa. Yono dalam kisah di atas
adalah satu diantara gambaran orang-orang yang putus asa atau pesimis, karena
disaat ditimpa kemalangan ia tidak mampu lagi berpikir positif tentang diri dan
dunia di sekitarnya.
Sikap
pesimis adalah sikap yang memandang penderitaan hidup ini sebagai beban yang
tidak akan pernah berakhir. Sikap demikian sangatlah berbahaya, tak hanya bagi
diri kita sendiri tetapi juga orang lain. Dalam kisah di atas dicontohkan,
seandainya kopral itu tidak bersikap pesimis, mungkin Ricky tak harus menelan
racun potas dalam es tehnya. Bisa jadi mata rantai kemalangan yang terus
dihadapi Yono sebenarnya merupakan dampak dari sikapnya yang pesimis sejak
awal.
Belajar
dari kebodohan Yono yang memilih pesimistis, kita haruslah mencoba bersikap
lebih bijaksana dalam menghadapi masa-masa sulit. Salah satu langkah yang dapat
kita tempuh adalah menanamkan dalam pikiran kita bahwa masa-masa sulit yang
mesti kita hadapi dalam kehidupan ini tidak akan berlangsung selamanya,
melainkan hanya sementara saja. Dengan demikian, kita akan dapat melihat sisi
terang dari kehidupan ini.
Lawan
dari pesimisme adalah optimisme, sangat diperlukan untuk meraih kehidupan yang
lebih bahagia dan berhasil. “For myself, I am an optimist--it does not seem to
be much use being anything else. – Bagi saya sendiri, saya adalah seorang yang
penuh optimisme – karena tak akan lebih menguntungkan dengan menjadi yang
lain,” kata Winston Churcill. Karena rasa optimis adalah sumber
kekuatan untuk mencari berbagai solusi secara realistis dan semangat untuk
melaksanakan langkah-langkah perbaikan. Sehingga kemungkinan untuk meraih
kehidupan yang sukses dan bahagia akan jauh lebih besar.
No comments:
Post a Comment