Ungkapan umum mengatakan, sepuluh jari tangan
berhubungan dengan hati. Sepertinya mengatakan bahwa luka yang dialami jari tangan
tidak hanya menimbulkan rasa sakit saja, namun juga bermaksud mengatakan reaksi
jari tangan tersebut sebenarnya telah menginsinuasikan aktivitas dari dalam
hati kita. Artinya jika dalam hati kita sedang risau atau mendapatkan suatu
firasat yang tidak baik, jari tangan kita mudah terluka.
Dalam buku cerita atau film, kita sering
melihat adegan ketika sedang menjahit sesuatu, tiba-tiba jari tangan salah satu
pemeran tertusuk jarum jahit, ini berarti suatu pertanda peristiwa malang akan
terjadi. Atau ketika sedang memetik kecapi atau alat musik petik lainnya,
tiba-tiba salah satu senar alat musik petik tersebut putus dan melukai jari
tangannya. Kejadian tersebut juga mengisyaratkan bahwa sesuatu kerunyaman akan
terjadi.
Entah apakah hal tersebut masuk akal atau
tidak. Apakah luka yang dialami jari tangan karena suasana hati kita?
Suatu malam, saya mendadak ingin menggunting
rambut sendiri untuk merapikan ujung-ujung rambut di depan dahi. Karena itu
saya mengambil gunting dan pergi ke kamar mandi, menghadap di depan cermin
untuk mulai menggunting. Belum sempat gunting itu menyentuh ujung rambut, sudah
lebih dulu melukai jari tangan.
Lukanya kecil tetapi darah tidak
henti-hentinya mengalir. Saya membuka kran air dingin untuk mencuci luka jari,
tetapi darah tidak segera berhenti malah semakin deras.
Dalam keadaan yang tidak berdaya saya keluar
kamar mandi untuk mengambil plester luka. Darah saya hentikan dengan paksa,
masalah tersebut boleh dikatakan sudah selesai teratasi.
Begitu masalah luka baru saja teratasi, ada
seorang teman datang mencari saya. Banyak sudah kekesalan yang telah menumpuk
terhadap teman saya selama beberapa hari ini. Dengan mempergunakan kesempatan
ini saya lampiaskan semuanya kepadanya, “Mestinya Anda sebagai seorang pria,
bisa menahan emosi. Saya saja yang perempuan, kapasitas saya untuk menahan
emosi masih lebih besar daripada Anda! Jangan mencari alasan apapun, dalam hal
tersebut tindakan yang Anda lakukan sungguh sangat tidak baik.”
Biar bagaimanapun saya mengkritik, teman saya
itu tetap mendengarkan dengan wajah senyum. Beberapa menit kemudian, saya
merasa agak sungkan. Ternyata luka jari tangan saya mengisyaratkan bahwa saya
akan marah-marah terhadap teman saya. Sebenarnya dia juga tidak melakukan
kesalahan yang fatal, tidak seharusnya saya marah-marah terhadapnya.
Setelah emosi reda, saya menyadari masalah
pada diri sendiri. Beruntung teman saya itu tidak mempersalahkan diri saya, dia
hanya berkata, “Anak Baru Gede mendapatkan alasan kebenaran tidak mau
mengampuni orang lain.”
Setelah teman saya pulang, perasaan hati saya
juga menjadi tenteram, menundukkan kepala melihat luka jari saya. Plester saya sobek, dan menemukan bahwa darah pada
luka sudah membeku, sudah berhenti mengalir.
Lantas saya berpikir, mungkin benar ungkapan yang
mengatakan sepuluh jari tangan berhubungan dengan hati, luka pada jari tangan
berarti pergolakan dalam hati. Ketika dalam hati kita menjadi tenteram, luka
pada jari tangan pun membaik secara alami.
No comments:
Post a Comment