pepatah Tiongkok
kuno yang berbunyi: “Ketidaksabaran terhadap sedikit penghinaan mengakibatkan
rusaknya suatu takdir besar.” Raja Gou Jian (hidup sekitar 496 BC – 465 BC),
tidak menyimpan rasa terhina dari suatu kekalahan perang, dan bahkan pada
akhirnya memulihkan negara bagian Yue. Selama Dinasti Han (206 BC – 220 AD),Han
Xin terhindar dari bahaya hukuman pembunuhan karena ia tidak mengikuti emosinya
dan mengalami penghinaan dengan berjalan dibawah selangkangan perampok yang
menantangnya untuk membunuh.
Zhang Er dan Chen
Yu adalah pejabat tinggi di negara bagian Wei (hidup sekitar 500 BC-221 BC).
Zhang dan Chen bertualang dengan cara menyamar dan tiba di kabupaten Chen, dan mereka bekerja menjadi
penjaga pintu. Pada suatu hari seorang pejabat rendah marah-marah dan memukul
Chen Yu. Chen Yu ingin membalas, namun
Zhang Er memperingatkannya. Saat pejabat rendahan itu berlalu, Zhang Er
bertanya pada Chen Yu: “Ingat apa yang saya katakan padamu sebelumnya?
Pernahkah kamu berpikir akan akibat dari perbuatanmu bila tidak mau melepas
emosi dari sedikit penghinaan ini?” Chen Yu malu dan setuju akan perkataan
Zhang Er. Tak lama setelah kejadian itu, mereka diangkat oleh raja menjadi
menteri. Bila mereka waktu itu bertengkar dengan pejabat rendah dan menjadi
tontonan orang-orang, pasti kejadian itu akan sampai di telinga raja, dan
mereka batal dipromosikan.
Di Changzhou, ada
seorang bapak tua bernama Pak You yang membuka toko gadai pakaian. Pada suatu
hari menjelang tahun baru, seorang kakek yang pernah menggadaikan beberapa
baju-bajunya dan beberapa barang lain di toko itu kembali ke toko dengan tangan
kosong dan meminta bajunya dikembalikan semua. Karyawan toko tidak memenuhi
permintaanya karena kakek ini tidak membawa uang untuk menebus semua hutangnya,
kemudian kakek ini mulai membuat keributan. Pak You buru-buru menenangkannya
dan berkata, “Sebentar lagi kita akan merayakan tahun baru, mengapa harus
ribut? Dia lalu memerintahkan karyawannya untuk mengambil semua baju untuk
kakek ini. Dia memberikan jaket kakek
itu dan berkata, “Ini akan membuatmu merasa hangat. “ Kemudian dia memilih baju
si kakek yang terbagus dan berkata, “Ini juga pasti diperlukan saat berkunjung
ke rumah sanak saudara di hari tahun baru.” “Yang lain masih belum penting
sekali untuk dipakai, biarkan dulu disini ya?” Si Kakek terdiam, kemudian
mengambil baju dan jaketnya kemudian berlalu pergi. Malam harinya, terdengar
kabar bahwa dia tewas di rumah orang lain. Keluarga si kakek ribut dengan
pemilik rumah tempat si kakek tewas, malah menuduh mereka mengincar harta si
kakek, karena kasus ini, kedua belah pihak bolak-balik ke pengadilan.
Sebetulnya, si
kakek memang adalah orang kaya dengan banyak masalah dalam pikirannya. Pada
siang hari itu dia sudah minum racun dan ingin tewas di rumah orang lain agar
tidak dianggap bunuh diri, dan saat itu ia teringat baju gadainya dan pergi ke
rumah Pak You. Namun kebaikan hati dan kesabaran Pak You membuat si kakek
merubah rencananya. Jadi dia pergi ke rumah orang lain dan pada akhirnya
membuat masalah bagi orang lain tersebut. Saat kejadian ini menjadi
perbincangan di tengah masyarakat, Pak You berkata, “Saat seseorang muncul di
pintumu dengan permintaan yang tak masuk akal, dia pasti punya motif
tersembunyi. Bila kamu tidak menuruti
sedikit permintaannya, malapetaka dapat terjadi.”
No comments:
Post a Comment