May 19, 2017

MEMAKNAI "BANGUN Dan Tidur" Untuk Kesuksesan

Kita tahu, semua orang pasti melakukan dua kegiatan ini sepanjang hari. Orang yang bangun terus alias tidak dapat tidur akan dapat masalah, harus pergi ke dokter untuk berobat dan dokter bilang ia terkena insomnia, harus minum obat tidur secara teratur. Tapi orang yang tidur terus akan lain lagi masalahnya. Kalau dibawa ke dokter, dokternya akan marah. Dibelikan obat bangun, tapi tidak ada yang jual. Orang yang tidur terus tidak mau bangun, solusinya mudah, segera saja dikubur… jangan tunggu lama-lama!
Tapi ingat, kita suatu hari nanti juga akan dikubur. Maka ingatlah selalu pepatah Arab ini, "Hiduplah secara terhormat, atau matilah sebagai pahlawan."
Dan hati-hati, yang mati bukan saja yang ada dalam kubur, tapi juga orang yang berjalan dengan semangat yang terkubur.
Baiklah, kita lanjutkan. Bangun dan tidur adalah kehidupan kita, kehidupan semua orang. Masalahnya adalah apa yang terjadi ketika kita bangun dan untuk apa kita tidur?
Saat kita bangun dan terjaga, kita hidup dalam alam sadar dan melakukan aktivitas di bawah kendali akal kita. Maka lakukanlah kegiatan kita, tugas kita, dan pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya. Pepatah mengatakan, "Jika suatu pekerjaan pantas dilakukan, maka lakukanlah dengan sebaik-baiknya". Jangan sia-siakan waktu bangun kita dengan perbuatan yang sia-sia dan tidak produktif, menggunjing atau ngerumpi misalnya, atau sekedar hura-hura, foya-foya, dan bersenang-senang menuruti hawa nafsu. Pekerjaan yang bermanfaat walaupun kecil, bila dikerjakan secara terus menerus, secara tidak kita sadari akan mendatangkan hal yang luar biasa dalam hidup kita.
Kemudian setelah seharian kita bekerja/beraktivitas, badan kita menjadi lelah, mata mengantuk dan tubuh pun ingin istirahat. Maka setelah bangun seharian, yang kita butuhkan adalah tidur. Tidur pun memiliki makna berbeda bagi orang yang berbeda. Tidurnya orang sukses adalah tidur untuk istirahat dan menjaga kesehatan. Tapi tidurnya orang malas tidak pandang bulu, tidurnya sekehendak hati menuruti hawa nafsu.
Namun bicara masalah tidur, jangan dibahas bagi yang tidurnya suka ngigau atau juga mendengkur. Kita bicarakan saja hal yang istimewa sebelum kita tidur. Kita semua, pada malam hari menjelang tidur, mengosongkan saku baju atau celana kita dan memasukkan isinya ke dalam laci meja atau lemari.
Proses ini memberi ilham bagi kita untuk mengosongkan pikiran kita sebelum pergi beristirahat, mengambil gagasan-gagasan buruk dan membuangnya ke keranjang sampah., karena gagasan-gagasan buruk yang dikumpulkan hari ini tidak diperlukan lagi esok hari. Selama seharian kita memunguti kekhawatiran dan ketakutan-ketakutan kecil, kekecewaan, kekesalan, kebencian, kemarahan, dan ketidakpuasan yang harus dikosongkan dari benak kita. Jika kita tidak membuang semua barang ini, mereka akan masuk ke alam bawah sadar dan meracuni pikiran kita esok harinya, membuat mental kita negatif dan menghambat kemajuan (menjadi mental block).
Pembersihan mental dan pikiran secara harian ini akan membantu kita mengosongkan sampai dengan 10 persen memori otak kita untuk menjadi tempat bagi gagasan-gagasan baru yang lebih baik dan brilian. Jika kita melalaikan proses pembersihan ini, maka akan timbul ketegangan atau stres, karena begitu banyak sampah bertumpuk di dalam benak kita tanpa akhir, dan benak kita menjadi semacam tempat sampah.
Bagaimana kita bisa berpikir cemerlang jika keranjang pikiran kita berisi setumpuk sampah (pikiran negatif) yang tiada berguna…? Bersihkan pikiran kita dari sampah-sampah dan masukkan mesin pemrogram sukses ke dalamnya! Jadi istirahat kita tidak hanya menyehatkan badan kita, tapi juga sekaligus menyehatkan mental kita.
Besoknya, usahakan bangun lebih awal dan tidur lebih malam. Manusia tercipta pada saatnya nanti pasti akan tidur yang panjaaaaang sekali, dan bangun-bangun terkejut karena sudah ada di alam lain, itulah kematian. Jika rata-rata manusia tidur dalam sehari selama 8 jam, dan orang itu berumur 60 tahun, maka waktu tidurnya adalah 175.200 jam = 7.300 hari = 20 tahun. Sungguh waktu yang sangat lama untuk hanya sekedar memejamkan mata tanpa melakukan apa-apa, walau itu sebuah fitrah sebagai manusia.
Oleh karena itu, "sekarang", selagi kita masih diberi kesempatan untuk bangun dan terjaga, manfaatkanlah masa bangun kita dengan sebaik-baiknya untuk meraih sukses apapun yang kita inginkan dan memberikan yang terbaik untuk kehidupan. Isilah masa bangun/terjaga kita dengan aktifitas, amal dan prestasi terbaik, sebelum datang masa "tidur panjang" kita …!
Lautilard berkata, "Dalam pidato yang terpenting bukan panjangnya, tetapi isinya. Begitu juga dengan kehidupan."
Yang penting bukan berapa lama, melainkan berapa amal Anda selama hidup. ~ (Cicero).

Sebagai penutup, marilah kita ingat selalu firman Tuhan dalam kitab suciNya, "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan nasehat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

No comments:

Post a Comment

Bookmark and Share
Custom Search