Kita tahu, semua orang pasti melakukan dua kegiatan ini sepanjang hari.
Orang yang bangun terus alias tidak dapat tidur akan dapat masalah, harus pergi
ke dokter untuk berobat dan dokter bilang ia terkena insomnia, harus
minum obat tidur secara teratur. Tapi orang yang tidur terus akan lain
lagi masalahnya. Kalau dibawa ke dokter, dokternya akan marah. Dibelikan obat
bangun, tapi tidak ada yang jual. Orang yang tidur terus tidak mau bangun,
solusinya mudah, segera saja dikubur… jangan tunggu lama-lama!
Tapi ingat, kita suatu hari nanti juga akan dikubur. Maka ingatlah selalu
pepatah Arab ini, "Hiduplah secara terhormat, atau matilah sebagai
pahlawan."
Dan hati-hati, yang mati bukan saja yang ada dalam kubur, tapi juga
orang yang berjalan dengan semangat yang terkubur.
Baiklah, kita lanjutkan. Bangun dan tidur adalah kehidupan kita, kehidupan
semua orang. Masalahnya adalah apa yang terjadi ketika kita bangun dan untuk
apa kita tidur?
Saat kita bangun dan terjaga, kita hidup dalam alam sadar dan melakukan aktivitas
di bawah kendali akal kita. Maka lakukanlah kegiatan kita, tugas kita, dan
pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya. Pepatah mengatakan, "Jika
suatu pekerjaan pantas dilakukan, maka lakukanlah dengan sebaik-baiknya".
Jangan sia-siakan waktu bangun kita dengan perbuatan yang sia-sia dan tidak
produktif, menggunjing atau ngerumpi misalnya, atau sekedar hura-hura,
foya-foya, dan bersenang-senang menuruti hawa nafsu. Pekerjaan yang bermanfaat
walaupun kecil, bila dikerjakan secara terus menerus, secara tidak kita sadari
akan mendatangkan hal yang luar biasa dalam hidup kita.
Kemudian setelah seharian kita bekerja/beraktivitas, badan kita menjadi
lelah, mata mengantuk dan tubuh pun ingin istirahat. Maka setelah bangun
seharian, yang kita butuhkan adalah tidur. Tidur pun memiliki makna berbeda
bagi orang yang berbeda. Tidurnya orang sukses adalah tidur untuk istirahat dan
menjaga kesehatan. Tapi tidurnya orang malas tidak pandang bulu, tidurnya
sekehendak hati menuruti hawa nafsu.
Namun bicara masalah tidur, jangan dibahas bagi yang tidurnya suka ngigau
atau juga mendengkur. Kita bicarakan saja hal yang istimewa sebelum kita tidur.
Kita semua, pada malam hari menjelang tidur, mengosongkan saku baju atau celana
kita dan memasukkan isinya ke dalam laci meja atau lemari.
Proses ini memberi ilham bagi kita untuk mengosongkan pikiran kita
sebelum pergi beristirahat, mengambil gagasan-gagasan buruk dan membuangnya ke
keranjang sampah., karena gagasan-gagasan buruk yang dikumpulkan hari ini tidak
diperlukan lagi esok hari. Selama seharian kita memunguti kekhawatiran
dan ketakutan-ketakutan kecil, kekecewaan, kekesalan, kebencian, kemarahan, dan
ketidakpuasan yang harus dikosongkan dari benak kita. Jika kita tidak membuang
semua barang ini, mereka akan masuk ke alam bawah sadar dan meracuni pikiran
kita esok harinya, membuat mental kita negatif dan menghambat kemajuan (menjadi
mental block).
Pembersihan mental dan pikiran secara harian ini akan membantu kita
mengosongkan sampai dengan 10 persen memori otak kita untuk menjadi tempat bagi
gagasan-gagasan baru yang lebih baik dan brilian. Jika kita melalaikan proses
pembersihan ini, maka akan timbul ketegangan atau stres, karena begitu banyak
sampah bertumpuk di dalam benak kita tanpa akhir, dan benak kita menjadi
semacam tempat sampah.
Bagaimana kita bisa berpikir cemerlang jika keranjang pikiran kita berisi
setumpuk sampah (pikiran negatif) yang tiada berguna…? Bersihkan
pikiran kita dari sampah-sampah dan masukkan mesin pemrogram sukses ke
dalamnya! Jadi istirahat kita tidak hanya menyehatkan badan kita, tapi juga
sekaligus menyehatkan mental kita.
Besoknya, usahakan bangun lebih awal dan tidur lebih malam. Manusia tercipta
pada saatnya nanti pasti akan tidur yang panjaaaaang sekali, dan bangun-bangun
terkejut karena sudah ada di alam lain, itulah kematian. Jika rata-rata manusia
tidur dalam sehari selama 8 jam, dan orang itu berumur 60 tahun, maka waktu
tidurnya adalah 175.200 jam = 7.300 hari = 20 tahun. Sungguh waktu yang sangat
lama untuk hanya sekedar memejamkan mata tanpa melakukan apa-apa, walau itu
sebuah fitrah sebagai manusia.
Oleh karena itu, "sekarang", selagi kita masih diberi kesempatan
untuk bangun dan terjaga, manfaatkanlah masa bangun kita dengan
sebaik-baiknya untuk meraih sukses apapun yang kita inginkan dan memberikan
yang terbaik untuk kehidupan. Isilah masa bangun/terjaga kita dengan
aktifitas, amal dan prestasi terbaik, sebelum datang masa "tidur
panjang" kita …!
Lautilard berkata, "Dalam pidato yang terpenting bukan
panjangnya, tetapi isinya. Begitu juga dengan kehidupan."
Yang penting bukan berapa lama, melainkan berapa amal Anda selama
hidup. ~ (Cicero).
Sebagai penutup, marilah kita ingat selalu firman Tuhan dalam kitab suciNya,
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, dan
nasehat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran."
No comments:
Post a Comment