Jun 4, 2017

METODE HADAPI HIDUP MANUSIA

Sejak manusia lahir hingga meninggal, jika dihitung secara teliti, tidak lebih sekedar ribuan hari saja. Paling banyak hanya sepuluh ribu hari lebih. Di tengah perjalanan yang demikian singkat ini bagaimana mengatasi masalah hidup manusia ini dengan baik, bagaimana melalui hari-hari dengan bermakna, bagaimana hidup dengan bahagia, semua ini adalah tergantung pada bagaimana sikap manusia dalam mengatur semuanya.

Berbagai jenis buku bertema motivasi dan pengembangan diri yang terpajang di toko-toko buku. Semua buku-buku tersebut tidak bosan-bosannya memberitahu manusia, agar menghargai setiap hari di dalam hidup ini, sebab jika hari ini telah berlalu maka tidak akan mungkin kembali lagi. Mungkin ini jugalah keadilan dari Tuhan memperlakukan setiap orang, sebab Tuhan memberikan waktu yang sama bagi setiap orang yaitu 24 jam. Asalkan mau menata setiap saat setiap detik dengan sebaik mungkin, pasti akan dapat menciptakan dunia bagi dirinya sendiri.

Namun jika dikilas balik, ketika menemui halangan dan rintangan sepanjang hidup ini, mungkin di dalam benak kita ini telah terpikir cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah ini, yang sejak awal telah ditularkan dengan tidak kita sadari oleh guru-guru kita di masa belajar dulu, hanya saja kita sering menggunakan cara-cara yang agak sulit dimengerti oleh pihak luar dalam menyelesaikan suatu masalah.

Seolah masih segar dalam   ingatan ketika ujian di sekolah dulu. Begitu soal ujian dibagikan, bentuk soal ujian selalu saja tidak lepas dari bentuk soal esai, soal tanya jawab, benar salah, pilihan berganda dan lain sebagainya. Dan bentuk inilah yang menyerupai metode penyelesaian masalah dalam hidup manusia ini.

Saat kita menyelesaikan pertanyaan tersebut yang dibutuhkan adalah jawaban yang ada di buku pelajaran, kadang kala juga dibutuhkan pengembangan kecerdasan seseorang, dan inovasi atau bahkan juga pengalaman.

Untuk soal-soal esai, tujuannya tidak lain adalah agar memiliki perencanaan mendetail yang menyeluruh terhadap suatu masalah, dan yang lebih penting adalah ada garis besar orientasi sebagai pedoman untuk dijadikan prinsip. Soal tanya jawab harus tepat sasaran, tidak berlebihan, memastikan inti permasalahan dan menyelesaikannya satu demi satu, dan bukannya membabi buta menembak tidak menentu, dengan kata lain mengharuskan seseorang menguasai perkembangan dari penyelesaian suatu masalah. Sementara soal benar salah dan pilihan berganda adalah memilih satu jawaban yang paling sesuai berdasarkan pilihan yang telah diberikan dan keputusan yang diambil seseorang.

Merangkum uraian di atas, seberapa sulit pun masalah yang dihadapi seseorang, tetap harus dihadapi dengan kepala dingin dan kemampuan untuk merencanakan dan menerapkannya, itulah rahasia yang sesungguhnya cara menyelesaikan suatu masalah.

Manusia masa kini sering mengalami situasi yang tegang, kekhawatiran dalam rumah tangga, perekonomian, profesi, pendidikan, dan berbagai bentuk tekanan lainnya, beraneka ragam masalah bermunculan tiada henti ibarat hujan yang menerpa di musim semi.

Namun jika bisa mengubah pola berpikir yang lain, dengan kebijakan bahwa semua ini adalah ujian yang diberikan oleh Tuhan pada manusia, yang bertujuan untuk mengasah kemampuan seseorang, maka yakinlah di sebagian besar waktu, perasaan Anda akan lebih bahagia.

Sebagian besar orang ketika menghadapi tekanan, pikiran pertamanya adalah meminta bantuan kepada dokter spesialis untuk mengobatinya, dengan harapan mendapatkan pengobatan yang efektif. Akan tetapi setiap kali membuka lembaran surat kabar atau saat menyalakan televisi, banyaknya berita-berita negatif telah menyebabkan manusia tanpa disadari diserang oleh ion-ion negatif.

Dengan kata lain, ketika tekanan terlalu besar, jika tidak ada pertolongan yang tepat yang mengulurkan tangannya, kemungkinan tindakan melukai diri sendiri akan sangat mudah terjadi.

Ketika menghadapi kesulitan dalam hidup, bagaimana menyelesaikannya, bagaimana menerapkan metode yang disebut "soal esai, soal tanya jawab, soal benar salah, soal pilihan" dan lain-lain, adalah sangat layak untuk dipikirkan.


Hanya Ibu Yang Bisa Mempercayai Saya
Kali pertama mengikuti rapat orang tua murid, guru TK berkata kepadanya, "Anak ibu hiperaktif, bahkan tidak bisa duduk tenang lebih dari tiga menit, lebih baik Anda mengajak dan periksakan anak Anda ke dokter."

Dalam perjalanan pulang ke rumah, anak itu bertanya kepada ibunya apasaja yang tadi ibu guru sampaikan kepada dirinya, ia merasa sedih sekali air mata hampir saja berderai. Karena diantara 30 anak dalam satu kelas, hanya dia yang memperlihatkan sikap paling buruk, hanya terhadap dirinya ibu guru telah menunjukkan sikap tidak ramah.

Namun ia lalu mengatakan kepada anaknya, "Guru telah memujimu, dia mengatakan bahwa kau yang semula satu menitpun tidak betah duduk di bangku, sekarang sudah bisa selama tiga menit. Para ibu-ibu yang lain sangat iri pada ibu, karena seluruh kelas hanya anak kesayangan ibu, dirimu seorang yang mendapatkan kemajuan."
Malam harinya, anak itu memecahkan rekor telah makan dua mangkuk nasi, dan tidak perlu disuap.

Setelah anaknya masuk SD, di dalam rapat pertemuan orang tua murid, guru berkata, "Ujian matematika kali ini, diantara 50 siswa dalam satu kelas anak Anda hanya berada di urutan ke-40, saya mencurigai kecerdasan anak Anda mengalami sedikit gangguan, sebaiknya Anda memeriksakan dia ke dokter."

Dalam perjalanan pulang ke rumah, dia meneteskan air mata. Namun ketika tiba di rumah, dia berkata dengan anaknya yang sedang duduk di depan meja, "Gurumu berkeyakinan penuh terhadapmu. Dia mengatakan, engkau bukanlah seorang anak bodoh, asalkan kau mau lebih teliti, kau bisa melampaui teman sebangkumu, kali ini teman sebangkumu berada di urutan ke- 21."

Ketika dia mengucapkan perkataan ini, dia menemukan ekspresi pada mata anaknya yang semula redup sekejap berubah penuh dengan sinar, wajahnya yang semula lesu dan putus asapun menjadi lebih bersemangat dan rileks. Dia bahkan menemukan, anaknya itu menjadi penurut, hal ini sempat membuat dirinya jadi terkejut, sepertinya anak itu semakin dewasa saja. Dan pada keesokan harinya, dia bangun dan berangkat ke sekolah lebih awal dari pada biasanya.

Ketika anaknya telah duduk di SMP, sekali lagi ada pertemuan orang tua murid. Dia duduk di bangku anaknya, menunggu guru mengabsen nama anaknya, karena setiap kali ada pertemuan orang tua murid, nama anaknya selalu tertera pada deretan nama murid yang terjelek dan yang akan dipanggil.

Namun kali ini sungguh di luar dugaannya, sampai akhir pertemuan dia tidak mendengar nama anaknya dipanggil. Dia menjadi agak tidak biasa. Menjelang akhir pertemuan dia menanyakan hal ini kepada guru, dan guru mengatakan, "Melihat prestasi yang dicapai oleh anak Anda selama ini, maka untuk mengikuti ujian masuk ke sekolah SMA favorit akan agak susah."

Dengan penuh perasaan terkejut bercampur gembira, dia keluar dari gerbang sekolah, saat itu dia menemukan bahwa dia sedang ditunggu oleh anaknya. Dalam perjalanan pulang dia merangkul bahu anaknya, di dalam hatinya ada semacam kebahagiaan yang sulit dikatakan, dia memberitahu anaknya, "Guru walimu sangat puas dengan dirimu, dia mengatakan, asalkan kamu bisa lebih giat lagi, sangat mungkin bisa diterima di sekolah SMA favorit."

Setelah lulus dari SMA, ketika surat pengumuman penerimaan siswa universitas gelombang pertama dikeluarkan, pihak sekolah menelpon ke rumah meminta anaknya untuk datang ke sekolah. Dia mempunyai semacam firasat, anaknya telah diterima di salah satu Universitas Negeri ternama, karena ketika anaknya mendaftarkan diri untuk ikut ujian, dia telah berkata kepada anaknya bahwa dia yakin anaknya akan lulus ujian dan diterima di Universitas ini.

Pulang dari sekolah, anaknya menyodorkan sepucuk surat kilat khusus yang berstempelkan kantor penerimaan mahasiswa Universitas negeri kepadanya, lalu mendadak dia membalikkan badan lari masuk ke dalam kamar dan menangis dengan keras.

Sambil menangis ia berkata, "Ibu, saya tahu saya bukanlah seorang anak yang pandai, akan tetapi di dunia ini hanya Ibu seorang yang bisa mempercayai saya ....."


Pada saat itu dia merasakan suka bercampur duka, air mata yang selama puluhan tahun terkumpul di dalam hatinya sudah tak kuasa dibendungnya lagi, air mata itupun akhirnya mengalir keluar, menetes dan membasahi amplop yang berada di tangannya.

No comments:

Post a Comment

Bookmark and Share
Custom Search