Hee Ah Lee memang
luar biasa. Hanya mempunyai dua jari di tangan kanan dan dua jari di tangan
kiri, remaja putri asal Korea Selatan ini mampu memainkan piano layaknya musisi
dunia yang normal alias tidak cacat. Selain hanya mempunyai empat jari,
“ketidaksempurnaan” Hee Ah Lee masih ditambah dengan kakinya yang pendek dan
tidak mempunyai telapak kaki. Jadi, Hee Ah memang benar-benar anak ajaib,
karena dia memainkan piano dengan tangan dan kaki yang tidak sempurna. Di
episode ini, kita akan benar-benar terperangah melihat perjuangan orang-orang
yang terlahir dengan anggota tubuh yang tidak lengkap, tetapi mendapat karunia
bakat bermain musik yang luar biasa. Sebagai orangtua, kita juga akan melihat
bagaimana perjuangan seorang wanita yakni Woo Kap Sun, ibunda Hee Ah Lee yang
mengajarkan kepada anaknya untuk berprestasi dan berguna walau kondisi tubuhnya
tidak sempurna. Begitu pula halnya dengan Anton. Pria yang tergabung dengan
grup acapela Jamaica Café ini juga mempunyai tubuh yang tidak sempurna. Anton
yang kedua tangan dan kakinya cacat sejak lahir ini mendapat karunia suara atau
vocal yang bagus. Bersama grupnya yang berjumlah enam orang itu Anton unjuk
kebolehannya bernyanyinya dari pentas ke pentas. Anton mengaku, kalau dirinya
seperti sekarang karena mendapat didikan disiplin yang keras dari ibundanya.
“Ibu tidak mengistimewakan saya karena ketidaksempurnaan saya. Sejak kecil saya
tetap melakukan pekerjaan rumah atau apapun yang sering dilakukan orang normal.
Bahkan saya juga bisa mengemudi mobil” ujarnya bangga. Yang membuat terharu
justru pengakuan seorang musisi Dwiki Dharmawan. Bagi Dwiki, ia justru
mempersoalkan kata sempurna itu. Setelah menyimak penampilan para musisi yang
secara fisik mengalami keterbatasan itu, Dwiki mempertanyakan, yang sebenarnya
sempurna dan tidak sempurna itu siapa. Karena menurut Dwiki Dharmawan, orang
yang katanya sempurna alias mempunyai anggota tubuh yang sempurna bisa saja
kesulitan memainkan piano dengan not-not balok yang rumit. Namun bagi Hee Ah
Lee dan Anton, mereka bisa memainkan piano dan bernyanyi dengan sempurna.
Begitu halnya dengan Agus Putranto dan Eddy. Pria yang tidak bisa menikmati
terangnya dunia ini alias tuna netra berkolaborasi di depan para penonton.
Malam itu, Agus yang memainkan keyboard dan Eddy yang memegang Saxophone
benar-benar memukau dengan permainan musik yang sempurna. Jadi, menurut Anda siapa
sebenarnya yang sempurna ?